Lacak Kiriman Barang

BERITA TERKINI

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Sunday, 23 August 2009

KISAH NABI LUTH A.S.

Nabi Luth adalah anak saudara dari Nabi Ibrahim. Ayahnya yang bernama Hasan bin Tareh adalah saudara sekandung dari Nabi Ibrahim. Ia beriman kepada bapa saudaranya Nabi Ibrahim mendampinginya dalam semua perjalanan dan sewaktu mereka berada di Mesir berusaha bersama dalam bidang perternakan yang berhasil dengan baik binatang ternaknya berkembang biak sehingga dalam waktu yang singkat jumlah yang sudah berlipat ganda itu tidak dapat ditampung dalam tempat yang disediakan . Akhirnya perkongsian Ibrahim-Luth dipecah dan binatang ternakan serta harta milik perusahaan mereka di bahagi dan berpisahlah Luth dengan Ibrahim pindah ke Yordania dan bermukim di sebuah tempat bernama Sadum.

Nabi Luth Diutuskan Oleh Allah Kepada Rakyat Sadum

Masyarakat Sadum adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya,rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran bermaharajalela dalam pergaulan hidup mrk. Pencurian dan perampasan harta milik menrupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat menjadi kuasa sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas hidup mereka adalah perbuatan homoseks {liwat} di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya. Kedua-dua jenis kemungkaran ini begitu bermaharajalela di dalam masyarakat sehinggakan ianya merupakan suatu kebudayaan bagi kaum Sadum.

Seorang pendatang yang masuk ke Sadum tidak akan selamat dari diganggu oelh mrk. Jika ia membawa barang-barang yang berharga maka dirampaslah barang-barangnya, jika ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok maka ia akan menjadi rebutan di antara mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya dan sebaliknya jika si pendatang itu seorang perempuan muda maka ia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.

Kepada masyarakat yang sudah sedemikian rupa keruntuhan moralnya dan sedemikian paras penyakit sosialnya diutuslah nabi Luth sebagai pesuruh dan Rasul-Nya untuk mengangkat mereka dari lembah kenistaan ,kejahilan dan kesesatan serta membawa mereka alam yang bersih ,bermoral dan berakhlak mulia. Nabi Luth mengajak mereka beriman dan beribadah kepada Allah meninggalkan kebiasaan mungkar menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan kejahatan yang diilhamkan oleh iblis dan syaitan. Ia memberi penerang kepada mereka bahwa Allah telah mencipta mereka dan alam sekitar mrk tidak meredhai amal perbuatan mrk yang mendekati sifat dan tabiat kebinatangan dan tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan bahwa Allah akan memberi ganjaran setimpal dengan amal kebajikan mereka. Yang berbuat baik dan beramal soleh akan diganjar dengan syurga di akhirat sedang yang melakukan perbuatan mungkar akan di balaskannya dengan memasukkannya ke dalam neraka Jahanam.

Nabi Luth berseru kepada mrk agar meninggalkan adat kebiasaan iaitu melakukan perbuatan homoseks dan lesbian karena perbuatan itu bertentangan dengan fitrah dan hati nurani manusia serta menyalahi hikmah yang terkandung didalam penciptaan manusia menjadi dua jenis iaitu lelaki dan wanita. Juga kepada mereka di beri nasihat dan dianjurkan supaya menghormati hak dan milik masing-masing dengan meninggalkan perbuatan perampasan, perompakan serta pencurian yang selalu mrk lakukan di antara sesama mrk dan terutama kepada pengunjung yang datang ke Sadum. Diterangkan bahwa perbuatan-perbuatan itu akan merugikan mrk sendiri, karena akan menimbulkan kekacauan dan ketidak amanan di dalam negeri sehingga masing-masing dari mereka tidak merasa aman dan tenteram dalam hidupnya.

Demikianlah Nabi Luth melaksanakan dakwahnya sesuai dengan tugas risalahnya.Ia tidak henti-henti menggunakan setiap kesempatan dan dalam tiap pertemuan dengan kaumnya secara berkelompok atau secara berseorangan mengajak agak mrk beriman dan percaya kepada Allah menyembah-Nya melakukan amal soleh dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar. Akan tetapi keruntuhan moral dan kerusakan akhlak sudah berakar sgt di dalam pergaulan hidup mereka dan pengaruh hawa nafsu dan penyesatan syaitan sudah begitu kuat menguasai tindak-tanduk mereka, maka dakwah dan ajakkan Nabi Luth yyang dilaksanakan dengan kesabaran dan ketekunan tidak mendapat tanah yang subur di dalam hati dan fikiran mereka dan berlalu laksana suasana teriakan di tengah-tengah padang pasir .Telinga-telinga mereka sudah menjadi pekak bagi ajaran-ajaran Nabi Luth sedang hati dan fikiran mereka sudah tersumbat rapat dengan ajaran -ajaran syaitan dan iblis.

Akhirnya kaum Luth merasa dan kesal hati mendengar dakwah dan nasihat-nasihat Nabi Luth yang tidak putus-putus itu dan minta agar ia menghentikan aksi dakwahnya atau menghadapi pengusir dirinya dari sadum bersama semua keluarganya. dari pihak Nabi Luth pun sudah tidak ada harapan lagi masyarakat Sadum dapat terangkat dari lembah kesesatan dan keruntuhan moral mereka dan bahawa meneruskan dakwah kepada mereka yang sudah buta-tuli hati dan fikiran serta mensia-siakan masa. Ubat satu-satunya, menurut fikiran Nabi Luth untuk mencegah penyakit akhlak itu yang sudah parah itu menular kepada tetangga-tetangga dekatnya, ialah dengan membasmikan mereka dari atas bumi sebagai pembalasan ke atas terhadap kekerasan kepala mrk juga untuk menjadi ibrah dan pengajaran umat-umat disekelilingnya. beliau memohon kepada Allah agar kepada kaumnya masyarakat Sadum diberi pengajaran berupa azab di dunia sebelum azab yang menanti mereka di akhirat kelak.

Para Malaikat Tamunya Nabi Ibrahim Bertamu Kepada Nabi Luth.

Permohonan Nabi Luth dan doanya diperkenankan dan dikabulkan oleh Allah s.w.t. Dikirimkanlah kepadanya tiga orang malaikat menyamar sebagai manusia biasa. Mrk adalah malaikat yang bertamu kepada Nabi Ibrahim dengan membawa berita gembira atas kelahiran Nabi Ishaq, dan memberitahu kepada mrk bahwa dia adalah utusan Allah dengan tugas menurunkan azab kepada kaum Luth penduduk kota Sadum. Dalam kesempatan pertemuan mana Nabi Ibrahim telah mohon agar penurunan azab keatas kaum Sadum ditunda ,kalau-kalau mereka kembali sedar mendebgarkan dan mengikuti ajakan Luth serta bertaubat dari segala maksiat dan perbuatan mungkar. Juga dalam pertemuan itu Nabi Ibrahim mohon agar anaksaudaranya, Luth diselamatkan dari azab yang akan diturunkan keatas kaum Saum permintaan mana oleh para malaikat itu diterima dan dijamin bahwa Luth dan keluarganya tidak akan terkena azab.

Para malaikat itu sampai di Sadum dengan menyamar sebagai lelaki remaja yang berparas tampan dan bertubuh yang elok dan bagus. Dalam perjalanan mrk hendak memasuki kota, mrk berselisih dengan seorang gadis yang cantik dan ayu sedang mengambil dari sebuah perigi. Para malaikat atau lelaki remaja itu bertanya kepada si gadis kalau-kalau mrk diterima ke rumah sebagai tetamu. Si gadis tidak berani memberi keputusan sebelum ia beruding terlebih dahulu dengan keluarganya. Maka ditngglkanlah para lelaki remaja itu oleh si gadis seraya ia pulang ke rumah cepat-cepat untuk memberitahu ayahnya.

Si ayah iaitu Nabi Luth sendiri mendengar lapuran puterinya menjadi binggung jawapan apa yang harus ia berikan kepada para pendatang yang ingin bertamu ke rumahnya untuk beberapa waktu, namun menerima tamu-tamu remaja yang berparas tampan dan kacak akan mengundang risiko gangguan kepadanya dan kepada tamu-tamunya dari kaumnya yang tergila-gila oleh remaja-remaja yang mempunyai tubuh bagus dan wajah elok. Sedang kalau hal yang demikian itu terjadi ia sebagai tuan rumah harus bertanggungjawab terhadap keselamatan tamunya, padahal ia merasa bahwa ia tidak akan berdaya menghadapi kaumnya yang bengis-bengis dan haus maksiat itu.

Timbang punya timbang dan fikir punya fikir akhirnya diputuskan oleh Nabi Luth bahwa ia akan menerima mrk sebagai tamu di rumahnya apa pun yang akan terjadi sebagai akibat keputusannya ia pasrahkan kepada Allah yang akan melindunginya. Lalu pergilah ia sendiri menjemput tamu-tamu yang sedang menanti di pinggir kota dan diajaklah mrk bersama-sama ke rumah pada saat kota Sadum sudah diliputi kegelapan dan manusianya sudah nyenyak tidur di rumah masing-masing.
Nabi Luth berusah dab berpesan kepada isterinya dan kedua puterinya agar merahsiakan kedatangan tamu-tamu, jangan sampai terdengar dan diketahui oleh kaumnya. Akan tetapi isteri Nabi Luth yang memang sehaluan dan sependirian dengan penduduk Sadum telah membocorkan berita kedatangan para tamu dan terdengarlah oleh pemuka-pemuka mereka bahwa Luth ada tetamu terdiri daripada remaja-remaja yang tampan parasnya dan memiliki tubuh yang sangat menarik bagi para penggemar homoseks.

Terjadilah apa yang dikhuatirkan oleh Nabi Luth. Begitu tersiar dari mulut ke mulut berita kedatangan tamu-tamu remaja di rumah Luth, berdatanglah mereka ke rumahnya untuk melihat para tamunya dan memuaskan nafsunya. Nabi Luth tidak membuka pintu bagi mrk dan berseru agar mrk kembali ke rumah masing-masing dan jgn menggunggu tamu-tamu yang datangnya dari jauh yang sepatutnya dihormati dan dimuliakan .Mrk diberi nasihat agar meninggalkan adat kebiasaan yang keji itu yang bertentangan dengan fitrah manusia dan kudrat alam di mana Tuhan telah menciptkan manusia berpasangan antara lelaki dengan perempuan untuk menjaga kelangsungan perkembangan umat manusia sebagai makhluk yang termulia di atas bumi. nabi Luth berseru agar mereka kembali kepada isteri-isteri mrk dan meninggalkan perbuatan maksiat dan mungkar yang tidak senonoh, sebelum mrk dilanda azab dan seksaan Allah.

Seruan dan nasihat-nasihat Nabi Luth dihiraukan dan dipedulikan ,mrk bahkan mendesak akan menolak pintu rumahnya dengan paksa dan kekerasan kalau pintu tidak di buka dengan sukarela. Merasa bahwa dirinya sudah tidak berdaya untuk menahan arus orang-orang penyerbu dari kaumnya itu yang akan memaksakan kehendaknya dengan kekerasan berkatalah Nabi Luth secara terus terang kepada para tamunya:" Sesungguhnya aku tidak berdaya lagi menahan orang-orang itu menyerbu ke dalam .Aku tidak memiliki senjata dan kekuatan fizikal yang dapat menolak kekerasan mereka , tidak pula mempunyai keluarga atau sanak saudara yang disegani mrk yang dapat aku mintai pertolongannya, maka aku merasa sangat kecewa, bahwa sebagai tuan rumah aku tidak dapat menghalaukan gangguan terhadap tamu-tamuku dirumahku sendiri.

Begitu Nabi Luth selesai mengucapkan keluh-kesahnya para tamu segera mengenalkan diri kepadanya dan memberi identitinya, bahawa mereka adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai manusia yang bertamu kepadanya dan bahwa mereka datang ke Sadum untuk melaksanakan tugas menurunkan azab dan seksa atas rakyatnya yang membangkang dan enggan membersihkan masyarakatnya dari segala kemungkaran dan kemaksiat yang keji dan kotor.
Kepad Nabi Luth para malaikat itu menyarankan agar pintu rumahnya dibuka lebar-lebar untuk memberi kesempatan bagi orang -orang yang haus homoseks itu masuk. Namun malangnya apabila pintu dibuka dan para penyerbu menindakkan kaki untuk masuk, tiba-tiba gelaplah pandangan mrk dan tidak dapat melihat sesuatu. mrk mengusap-usap mata, tetapi ternyata sudah menjadi buta.

Sementara para penyerbu rumah Nabi Luth berada dalam keadaan kacau bilau berbentur antara satu dengan lain berteriak-teriak menanya-nanya gerangan apa yang menjadikan mereka buta dengan mendadak para berseru kepada Nabi Luth agar meninggalkan segera perkampungan itu bersam keluarganya, karena masanya telah tiba bagi azab Allah yang akan ditimpakan. Para malaikat berpesan kepada Nabi Luth dan keluarganya agar perjalanan ke luar kota jangan seorang pun dari mereka menoleh ke belakang.

Nabi Luth keluar dari rumahnya sehabis tengah malam, bersama keluarganya terdiri dari seorang isteri dan dua puterinya berjalan cepat menuju keluar kota, tidak menoleh ke kanan mahupun kekiri sesuai dengan petunjuk para malaikat yang menjadi tamunya.Akan tetapi si isteri yang menjadi musuh dalam selimut bagi Nabi Luth tidak tergamak meninggalkan kaumnya. Ia berada dibelakang rombongan Nabi Luth berjalan perlahan-lahan tidak secepat langkah suaminya dan tidak henti-henti menoleh ke belakang karena ingin mengetahui apa yang akan menimpa atas kaumnya, seakan-akan menragukan kebenaran ancaman para malaikat yang telah didengarnya sendiri. Dan begitu langkah Nabi Luth berserta kedua puterinya melewati batas kota Sadum, sewaktu fajar menyingsing, bergetarlah bumi dengan dahsyatnya di bawah kaki rakyat Sadum, tidak terkecuali isteri Nabi Luth yang munafiq itu. Getaran itu mendahului suatu gempa bumi yang kuat dan hebat disertai angin yang kencang dan hujan batu sijjil yang menghancurkan dengan serta-merta kota Sadum berserta semua pemghuninya .Demikianlah mukjizat dan ayat Allah yang diturunkan untuk menjadi pengajaran dan ibrah bagi hamba-hamba-Nya yang mendatang.

Kisah Nabi Luth Di Dalam Al-Quran

Kisah Nabi Luth dalam Al-Quran terdapat pada 85 ayat dalam 12 surah diantaranya surah "Al-Anbiyaa" ayat 74 dan 75 , surah "Asy-Syu'ara" ayat 160 sehingga ayat 175 , surah "Hud" ayat 77 sehingga ayat 83 , surah "Al-Qamar" ayat 33 sehingga 39 dan surah "At-Tahrim" ayat 10 yang mengisahkan isteri Nabi Luth yang mengkhianati suaminya.

PENGARUH DAJJAL TERHADAP WANITA.

Dalam Hadits diterangkan bahwa Dajjal tidaklah kecil pengaruhnya terhadap kaum wanita. Kenyataan menunjukkan bahwa walaupun manusia mempunyai kesanggupan untuk berbuat baik, namun pelaksanaannya harus disertai dengan usaha keras seakan-akan harus mendaki puncak gunung. Tetapi tidak demikianlah halnya perbuatan buruk. Tanpa susah payah sedikitpun, manusia selalu siap dan tak segan-segan melakukan perbuatan yang merusak moral dan perbuatan biadab.

Celakanya pada dewasa ini Eropalah yang membuka pintu segala macam godaan berupa pergaulan bebas yang melebihi batas antara pria dan wanita. Adegan-adegan yang membangkitkan nafsu birahi, baik yang dipentaskan dalam panggung maupun di layar putih, menyebabkan tempat-tempat yang menggiurkan itu banyak dikunjungi orang, terutama para pemuda. Gambargambar cabul, tarian telanjang, pakaian wanita setengah tetanjang, semua kejahatan yang ditimbulkan oleh hidup berfoya-foya ini menyebabkan jiwa manusia cepat menjadi rusak. Rusak badannya, demikian pula rusak moralnya.

Meluncur ke bawah adalah lebih mudah daripada naik ke atas. Kejadian-kejadian tersebut buruk sekali pengaruhnya terhadap karakter bangsa kita sendiri. Perbuatan orang-orang Eropa yang tak pantas itu, makin lama makin dianggap tak menjijikkan lagi oleh bangsa kita. Pelacuran dan segala pendahuluannya tak memuakkan perasaan kita lagi. Perbuatan mesum ini, yang cepat sekali menjalarnya di kalangan kaum pria, kini mulai menjalar di kalangan kaum wanita.

Tepat sekali sabda Nabi SAW sbb:

"Orang terakhir yang akan datang kepada Dajjal adalah kaum wanita."

Memang sifat pemalu kaum wanita dapat lama bertahan menghadapi godaan Dajjal. Akan tetapi sekarang mereka sudah jatuh menjadi korban godaan Dajjal, dan sekalipun di negeri kita belum begitu memuncak seperti di Eropa, namun sekarang banyak wanita Timur yang mengucapkan selamat tinggal kepada kesopanan Islam dan berganti menggunakan kesopanan setengah-telanjang ala barat. Mereka bukan saja mengunjungi tempat-tempat hiburan, melainkan mereka sudah mulai ikut-ikutan berdansa.

Apabila pengaruh Dajjal sudah tak terkendalikan lagi dan kebudayaan Islam sudah diganti dengan kebudayaan Barat, pasti akan tiba saatnya bahwa di negara kita seperti halnya di negara Eropa, pelacuran dan segala pendahuluannya, bukan lagi hal yang memuakkan batin kita. Memang benar bahwa agama Islam tak menyuruh kaum wanitanya supaya menyendiri di kamar, dan memakai selubung seperti wanita di India atau di tanah Arab.

Sebaliknya Islam merigizinkan kaum wanita keluar untuk bekerja, berdagang, mendatangi suatu keperluan, memenuhi tugas sosial, ekonomi dan keperluan lainnya. Wanita dapat bekerja sebagai buruh, sebagai pedagang, dan sebagai prajurit. Akan tetapi dengan segala kebebasan bergerak, Islam tak mengizinkan pergaulan bebas antara pria dan wanita, demikian pula tak mengizinkan memakai pakaian yang tak sopan jika berkumpul bersama kaum pria dalam suatu keperluan. Kaum wanita dilarang mempertontonkan kemolekan tubuhnya yang dapat menggiurkan kaum pria. Cara-cara memperlihatkan kemolekan dan pergaulan-bebas inilah ciri-ciri khas Dajjal dalam pergaulan, yang buruk sekali pengaruhnya terhadap wanita Islam yang bermartabat tinggi.

Friday, 14 August 2009

AWARD DARI SAHABAT

Photobucket



Akhirnya aku dapat award,,dah berapa lama aku tidak mendapatkan award,( sampai lupa neh sakinggak lakunya ne blogg hiksss...hiks......)
saya ucapkan terima kasih kepada Lora Amir Husin ( maaf mbah kyai baru bisa ambil awardnya,habis jatuh sakit mbah kyai ) yang telah memberikan award dengan title AWARD PERSAHABATAN.
Saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya dan silaturahminya saudara-saudara pada blog saya ini.

Berhubung ini adalah award ber-backlink, sesuai persyaratan dari Sang Pencipta dan Pencetus i ide award ini, SAYA akan membagikan dan mendedikasikan award ini kembali kepada 10 orang sahabat blogger yang lain, yaitu :;

  1. soft
  2. Cah Ndeso
  3. Yungchi
  4. Digital Life
  5. Lilis Indrawati
  6. Chantic
  7. Kang Hae
  8. Jepraxx
  9. DIDI MASYHUDI
  10. Hosbecfsi








Tuesday, 4 August 2009

Contoh Proposal Pernikahan

PROPOSAL PERNINKAHAN »

Latar Belakang

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati, saya cintai dan sayangi, semoga Allah selalu memberkahi langkah-langkah kita dan tidak putus-putus memberikan nikmatNya kepada kita. Amin

Ibunda dan Ayahanda yang sangat saya hormati..sebagai hamba Allah, saya telah diberi berbagai nikmat. Maha Benar Allah yang telah berfirman : "Kami akan perlihatkan tanda-tanda kebesaran kami di ufuk-ufuk dan dalam diri mereka, sehingga mereka dapat mengetahui dengan jelas bahwa Allah itu benar dan Maha Melihat segala sesuatu".

Nikmat tersebut diantaranya ialah fitrah kebutuhan biologis, saling membutuhkan terhadap lawan jenis.. yaitu: Menikah ! Fitrah pemberian Allah yang telah lekat pada kehidupan manusia, dan jika manusia melanggar fitrah pemberian Allah, hanyalah kehancuran yang didapatkannya..Na'udzubillah ! Dan Allah telah berfirman : "Janganlah kalian mendekati zina, karena zina adalah perbuatan yang buruk lagi kotor" (Qs. Al Israa' : 32).

Ibunda dan Ayahanda tercinta..melihat pergaulan anak muda dewasa itu sungguh amat memprihatinkan, mereka seolah tanpa sadar melakukan perbuatan-perbuatan maksiat kepada Allah. Seolah-olah, dikepala mereka yang ada hanya pikiran-pikiran yang mengarah kepada kebahagiaan semu dan sesaat. Belum lagi kalau ditanyakan kepada mereka tentang menikah. "Saya nggak sempat mikirin kawin, sibuk kerja, lagipula saya masih ngumpulin barang dulu," ataupun Kerja belum mapan , belum cukup siap untuk berumah tangga, begitu kata mereka, padahal kurang apa sih mereka. Mudah-mudahan saya bisa bertahan dan bersabar agar tak berbuat maksiat. Wallahu a'lam.

Ibunda dan Ayahanda tersayang..bercerita tentang pergaulan anak muda yang cenderung bebas pada umumnya, rasanya tidak cukup tinta ini untuk saya torehkan. Setiap saya menulis peristiwa anak muda di� majalah Islam, pada saat yang sama terjadi pula peristiwa baru yang menuntut perhatian kita..Astaghfirullah.. Ibunda dan Ayahanda..inilah antara lain yang melatar belakangi saya ingin menyegerakan menikah.

Dasar Pemikiran

Dari Al Quran dan Al Hadits :

1. "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. JIKA MEREKA MISKIN ALLAH AKAN MENGKAYAKAN MEREKA DENGAN KARUNIANYA. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui." (QS. An Nuur (24) : 32).
2. "Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah." (QS. Adz Dzariyaat (51) : 49).
3. Maha Suci Allah yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui (Qs. Yaa Siin (36) : 36).
4. Bagi kalian Allah menciptakan pasangan-pasangan (istri-istri) dari jenis kalian sendiri, kemudian dari istri-istri kalian itu Dia ciptakan bagi kalian anak cucu keturunan, dan kepada kalian Dia berikan rezeki yang baik-baik (Qs. An Nahl (16) : 72).
5. Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir. (Qs. Ar. Ruum (30) : 21).
6. Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi pelindung (penolong) bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasulnya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah ; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (Qs. At Taubah (9) : 71).
7. Wahai manusia, bertaqwalah kamu sekalian kepada Tuhanmu yang telah menjadikan kamu satu diri, lalu Ia jadikan daripadanya jodohnya, kemudian Dia kembangbiakkan menjadi laki-laki dan perempuan yang banyak sekali. (Qs. An Nisaa (4) : 1).
8. Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Lelaki yang baik untuk wanita yang baik pula (begitu pula sebaliknya). Bagi mereka ampunan dan reski yang melimpah (yaitu : Surga) (Qs. An Nuur (24) : 26).
9. ..Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja..(Qs. An Nisaa' (4) : 3).
10. Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak pula bagi perempuan yang mukminah apabila Allah dan RasulNya telah menetapkan suatu ketetapan akan ada bagi mereka pilihan yang lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan RasulNya maka sesungguhnya dia telah berbuat kesesatan yang nyata. (Qs. Al Ahzaab (33) : 36).
11. Anjuran-anjuran Rasulullah untuk Menikah : Rasulullah SAW bersabda: "Nikah itu sunnahku, barangsiapa yang tidak suka, bukan golonganku !"(HR. Ibnu Majah, dari Aisyah r.a.).
12. Empat macam diantara sunnah-sunnah para Rasul yaitu : berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak dan menikah (HR. Tirmidzi).
13. Dari Aisyah, "Nikahilah olehmu kaum wanita itu, maka sesungguhnya mereka akan mendatangkan harta (rezeki) bagi kamu(HR. Hakim dan Abu Dawud).Jika ada manusia belum hidup bersama pasangannya, berarti hidupnya akan timpang dan tidak berjalan sesuai dengan ketetapan Allah SWT dan orang yang menikah berarti melengkapi agamanya, sabda Rasulullah SAW: "Barangsiapa diberi Allah seorang istri yang sholihah, sesungguhnya telah ditolong separoh agamanya. Dan hendaklah bertaqwa kepada Allah separoh lainnya." (HR. Baihaqi).
14. Dari Amr Ibnu As, Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasannya ialah wanita shalihat.(HR. Muslim, Ibnu Majah dan An Nasai).
15. "Tiga golongan yang berhak ditolong oleh Allah (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Hakim) : a.Orang yang berjihad / berperang di jalan Allah. b.Budak yang menebus dirinya dari tuannya. c.Pemuda / i yang menikah karena mau menjauhkan dirinya dari yang haram."
16. "Wahai generasi muda ! Bila diantaramu sudah mampu menikah hendaklah ia nikah, karena mata akan lebih terjaga, kemaluan akan lebih terpelihara." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ibnu Mas'ud).
17. Kawinlah dengan wanita yang mencintaimu dan yang mampu beranak. Sesungguhnya aku akan membanggakan kamu sebagai umat yang terbanyak (HR. Abu Dawud).
18. Saling menikahlah kamu, saling membuat keturunanlah kamu, dan perbanyaklah (keturunan). Sesungguhnya aku bangga dengan banyaknya jumlahmu di tengah umat yang lain (HR. Abdurrazak dan Baihaqi).
19. Shalat 2 rakaat yang diamalkan orang yang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh jejaka (atau perawan) (HR. Ibnu Ady dalam kitab Al Kamil dari Abu Hurairah).
20. Rasulullah SAW. bersabda : "Seburuk-buruk kalian, adalah yang tidak menikah, dan sehina-hina mayat kalian, adalah yang tidak menikah" (HR. Bukhari).
21. Diantara kamu semua yang paling buruk adalah yang hidup membujang, dan kematian kamu semua yang paling hina adalah kematian orang yang memilih hidup membujang (HR. Abu Yala dan Thabrani).
22. Dari Anas, Rasulullah SAW. pernah bersabda : Barang siapa mau bertemu dengan Allah dalam keadaan bersih lagi suci, maka kawinkanlah dengan perempuan terhormat. (HR. Ibnu Majah,dhaif).
23. Rasulullah SAW bersabda : Kawinkanlah orang-orang yang masih sendirian diantaramu. Sesungguhnya, Allah akan memperbaiki akhlak, meluaskan rezeki, dan menambah keluhuran mereka (Al Hadits).

Tujuan Pernikahan

1. Melaksanakan perintah Allah dan Sunnah Rasul.
2. Melanjutkan generasi muslim sebagai pengemban risalah Islam.
3. Mewujudkan keluarga Muslim menuju masyarakat Muslim.
4. Mendapatkan cinta dan kasih sayang.
5. Ketenangan Jiwa dengan memelihara kehormatan diri (menghindarkan diri dari perbuatan maksiat / perilaku hina lainnya).
6. Agar kaya (sebaik-baik kekayaan adalah isteri yang shalihat).
7. Meluaskan kekerabatan (menyambung tali silaturahmi / menguatkan ikatan kekeluargaan)

Kesiapan Pribadi

1. Kondisi Qalb yang sudah mantap dan makin bertambah yakin setelah istikharah. Rasulullah SAW. bersabda : Man Jadda Wa Jadda (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti ia akan berhasil melewati rintangan itu).
2. Termasuk wajib nikah (sulit untuk shaum).
3. Termasuk tathhir (mensucikan diri).
4. Secara materi, Insya Allah siap. Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya (Qs. At Thalaq (65) : 7)

Akibat Menunda atau Mempersulit Pernikahan

* Kerusakan dan kehancuran moral akibat pacaran dan free sex.
* Tertunda lahirnya generasi penerus risalah.
* Tidak tenangnya Ruhani dan perasaan, karena Allah baru memberi ketenangan dan kasih sayang bagi orang yang menikah.
* Menanggung dosa di akhirat kelak, karena tidak dikerjakannya kewajiban menikah saat syarat yang Allah dan RasulNya tetapkan terpenuhi.
* Apalagi sampai bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Rasulullah SAW. bersabda: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi mahramnya, karena yang menjadi pihak ketiganya adalah syaitan." (HR. Ahmad) dan "Sungguh kepala salah seorang diantara kamu ditusuk dengan jarum dari besi lebih baik, daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya" (HR. Thabrani dan Baihaqi).. Astaghfirullahaladzim.. Na'udzubillahi min dzalik

Namun, umumnya yang terjadi di masyarakat di seputar pernikahan adalah sebagai berikut ini :

* Status yang mulia bukan lagi yang taqwa, melainkan gelar yang disandang:Ir, DR, SE, SH, ST, dsb
* Pesta pernikahan yang wah / mahar yang tinggi, sebab merupakan kebanggaan tersendiri, bukan di selenggarakan penuh ketawadhu'an sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. (Pernikahan hendaklah dilandasi semata-mata hanya mencari ridha Allah dan RasulNya. Bukan di campuri dengan harapan ridha dari manusia (sanjungan, tidak enak kata orang). Saya yakin sekali.. bila Allah ridha pada apa yang kita kerjakan, maka kita akan selamat di dunia dan di akhirat kelak.)
* Pernikahan dianggap penghalang untuk menyenangkan orang tua.
* Masyarakat menganggap pernikahan akan merepotkan Studi, padahal justru dengan menikah penglihatan lebih terjaga dari hal-hal yang haram, dan semakin semangat menyelesaikan kuliah.

Memperbaiki Niat :

Innamal a'malu binniyat....... Niat adalah kebangkitan jiwa dan kecenderungan pada apa-apa yang muncul padanya berupa tujuan yang dituntut yang penting baginya, baik secara segera maupun ditangguhkan.

Niat Ketika Memilih Pendamping

Rasulullah bersabda "Barangsiapa yang menikahkan (putrinya) karena silau akan kekayaan lelaki meskipun buruk agama dan akhlaknya, maka tidak akan pernah pernikahan itu dibarakahi-Nya, Siapa yang menikahi seorang wanita karena kedudukannya, Allah akan menambahkan kehinaan kepadanya, Siapa yang menikahinya karena kekayaan, Allah hanya akan memberinya kemiskinan, Siapa yang menikahi wanita karena bagus nasabnya, Allah akan menambahkan kerendahan padanya, Namun siapa yang menikah hanya karena ingin menjaga pandangan dan nafsunya atau karena ingin mempererat kasih sayang, Allah senantiasa memberi barakah dan menambah kebarakahan itu padanya."(HR. Thabrani).

"Janganlah kamu menikahi wanita karena kecantikannya, mungkin saja kecantikan itu membuatmu hina. Jangan kamu menikahi wanita karena harta / tahtanya mungkin saja harta / tahtanya membuatmu melampaui batas. Akan tetapi nikahilah wanita karena agamanya. Sebab, seorang budak wanita yang shaleh, meskipun buruk wajahnya adalah lebih utama". (HR. Ibnu Majah).

Nabi SAW. bersabda : Janganlah kalian menikahi kerabat dekat, sebab (akibatnya) dapat melahirkan anak yang lemah (baik akal dan fisiknya) (Al Hadits).

Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda, Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya ; maka pilihlah yang beragama." (HR. Muslim dan Tirmidzi). Niat dalam Proses Pernikahan

Masalah niat tak berhenti sampai memilih pendamping. Niat masih terus menyertai berbagai urusan yang berkenaan dengan terjadinya pernikahan. Mulai dari memberi mahar, menebar undangan walimah, menyelenggarakan walimah. Walimah lebih dari dua hari lebih dekat pada mudharat, sedang walimah hari ketiga termasuk riya'. "Berikanlah mahar (mas kawin) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian dengan penuh kerelaan."(Qs. An Nisaa (4) : 4).

Rasulullah SAW bersabda : "Wanita yang paling agung barakahnya, adalah yang paling ringan maharnya" (HR. Ahmad, Al Hakim, Al Baihaqi dengan sanad yang shahih). Dari Aisyah, bahwasanya Rasulullah SAW. telah bersabda, "Sesungguhnya berkah nikah yang besar ialah yang sederhana belanjanya (maharnya)" (HR. Ahmad). Nabi SAW pernah berjanji : "Jangan mempermahal nilai mahar. Sesungguhnya kalau lelaki itu mulia di dunia dan takwa di sisi Allah, maka Rasulullah sendiri yang akan menjadi wali pernikahannya." (HR. Ashhabus Sunan). Dari Anas, dia berkata : " Abu Thalhah menikahi Ummu Sulaim dengan mahar berupa keIslamannya" (Ditakhrij dari An Nasa'i)..Subhanallah..

Proses pernikahan mempengaruhi niat. Proses pernikahan yang sederhana dan mudah insya Allah akan mendekatkan kepada bersihnya niat, memudahkan proses pernikahan bisa menjernihkan niat. Sedangkan mempersulit proses pernikahan akan mengkotori niat. "Adakanlah perayaan sekalipun hanya memotong seekor kambing." (HR. Bukhari dan Muslim)

Pernikahan haruslah memenuhi kriteria Lillah, Billah, dan Ilallah. Yang dimaksud Lillah, ialah niat nikah itu harus karena Allah. Proses dan caranya harus Billah, sesuai dengan ketentuan dari Allah.. Termasuk didalamnya dalam pemilihan calon, dan proses menuju jenjang pernikahan (bersih dari pacaran / nafsu atau tidak). Terakhir Ilallah, tujuannya dalam rangka menggapai keridhoan Allah.

Sehingga dalam penyelenggaraan nikah tidak bermaksiat pada Allah ; misalnya : adanya pemisahan antara tamu lelaki dan wanita, tidak berlebih-lebihan, tidak makan sambil berdiri (adab makanan dimasyarakat biasanya standing party-ini yang harus di hindari, padahal tidak dicontohkan oleh Rasulullah SAW yang demikian), Pengantin tidak disandingkan, adab mendo'akan pengantin dengan do'a : Barokallahu laka wa baroka 'alaikum wa jama'a baynakuma fii khoir.. (Semoga Allah membarakahi kalian dan melimpahkan barakah kepada kalian), tidak bersalaman dengan lawan jenis, Tidak berhias secara berlebihan ("Dan janganlah bertabarruj (berhias) seperti tabarrujnya jahiliyah yang pertama" - Qs. Al Ahzab (33),

Meraih Pernikahan Ruhani

Jika seseorang sudah dipenuhi dengan kecintaan dan kerinduan pada Allah, maka ia akan berusaha mencari seseorang yang sama dengannya. Secara psikologis, seseorang akan merasa tenang dan tentram jika berdampingan dengan orang yang sama dengannya, baik dalam perasaan, pandangan hidup dan lain sebagainya. Karena itu, berbahagialah seseorang yang dapat merasakan cinta Allah dari pasangan hidupnya, yakni orang yang dalam hatinya Allah hadir secara penuh. Mereka saling mencintai bukan atas nama diri mereka, melainkan atas nama Allah dan untuk Allah.

Betapa indahnya pertemuan dua insan yang saling mencintai dan merindukan Allah. Pernikahan mereka bukanlah semata-mata pertemuan dua insan yang berlainan jenis, melainkan pertemuan dua ruhani yang sedang meniti perjalanan menuju Allah, kekasih yang mereka cintai. Itulah yang dimaksud dengan pernikahan ruhani. KALO KITA BERKUALITAS DI SISI ALLAH, PASTI YANG AKAN DATANG JUGA SEORANG (JODOH UNTUK KITA) YANG BERKUALITAS� PULA (Al Izzah 18 / Th. 2)

Penutup

"Hai, orang-orang beriman !! Janganlah kamu mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah kepada kamu dan jangan kamu melampaui batas, karena Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas." (Qs. Al Maidaah (5) : 87).

Karena sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Dan sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan (Qs. Alam Nasyrah (94) : 5- 6 ).




curhatku pada SANG PENGUASA JAGAT RAYA

Ya allah sat ini aku tidak butuh apa-apa.
Bukan wanita ataupun harta.
Bukan surga atau neraka.
Yang kubutuhkan hanyalah seseorang pembimbing dimana agar hamba bisa lebih mendekatkan diri kepada ENGKAU.
Aku rindu akan kenikmatan bermunjat dan bercengkrama secara kyusuk denngan ENGKAU YA ALLAH.

YA ALLAH tunujikalah aku ini sebuah jalan untuk mendekatkan diri kepada engkau,
Permudahkan aku dalam mempelajari semua kalam-MU.
bukakan pintu hatiku untuk menerima NUR-MU yang begitu aku damba,
Jadikanlah aku sebagai pemilik hati yang sabar,
jadikanlah aku seseorang yang berguna bagi umat,bukan orang yang membuat kerusakan bagi umat.
Juhkanlah hati ini dari penyakit hati.
Jauhkanlah aku dari rasa membanggakan diri sendiri ini.
Ya Allah aku curahkan semua untuk berjalan dan berjihad dijaln-MU.
Tabahkan dan kuatkan iman ini untuk menghadapi semua ujian kehidupan yang Engkau beri padaku.
YA ALLAH TIADA DAYA UPAYA SELAIN ENGKAU,,,,,,,
Ya ALLAH jika engkau panggil aku,aku ungin dalam keaadaan chusnul khotimah.






Saturday, 1 August 2009

Rumahku adalah surgaku











"RUMAHKU SURGAKU"
itu suatu kata yang sering kita dengar kalo menyangkut dengan rumah kita,ya emang benar rumahku adlah surgaku ini karna kita bisa berbuat sesuka hati kita dirumah kita,kita mau ngapain dirumah kit ya terserah kita,,,iya tho.
neh gambar diatas adlah rumahku yang begitu aku sayangi,tempat dimana Ibu aku membesarkan aku, mendidik aku menjadi seseoarang yang siap untuk menghadapi kehidupan ini.
yah tepatnya rumahku di sebuah desa yang lumayan enggak terpencil, dengan mayoritas penduduk beragama islam, berpenghasilan dari kerajinan anyaman tas dan dari usaha pabrik roti bolu dan bertani.Yah namnya juga didesa.memeng rumahku gak sebesar dan semewah rumah pejabat,cos dah saya lakukan pemigaran selama 2 kali tetap aja terjadi keretakan disana sini,yah sampai sekarang tak biarkan aja,,,,yah cuma berharap kali ada rejeki leih aku akan bangun lagi yang baru buat Ibu dan Calon istriku kelak.
Okew terlepas dari semua itu makna dai semua ini adalah bagaimana kita bisa menciptakan rumah kita ini menjadi penunjang kita untuk beribadah dan untuk mendekatkan diri kepada Illahi sehingga terbentuk suasana RUMAHKU ADALAH SURGAKU.
Suatu ketika aku teringat pada sebuah buku kalo gak salah judulny itu (sambil mikir).
Oiya judulnya " DIALOG DENGAN JIN MUSLIM"
nah disitu dijelaskan bahwasnya Rumah jika tidak dipakai untuk beribadah akan membuat orang yang ada dirumah tersbut menhidap penyakit malas untuk beribadah, sulit mendpatkan rezeki,dll.
ini dikarenkana rumah tersbut jika dilihat dari atas oleh malaikat terlihat suram atau gelap dikarenakan didalam rumah tersbut di huni oleh setan,
tetapi beda lagi jika rumah tersbut jika selalau di buat beribadah,maka rumah tersbut akan di hhuni oleh makhluk dari golongan malaikat sehingga rumah tersa sejuk, nyaman dan teduh. sehingga tercipta suasana yanRUMAHKU adalah surgaku.
Yah moga saja rumahku jadi surga di duniaku ini,.,,,,,,,,




" Allahumma inni a'udzubika minal hammi wal hazaniwa a'udzubkia minal 'ajzi wal kasali, wa a'udzubika min ghalabatit daini wa qahrir rijali ".
" Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kesusahandan kedukaan,aku berlindung kepada-Mu, dari lemah kemauan dan rasa malas.Aku berlindung kepada-Mu dari sifat pengecut dan bakhil.
Dan aku berlindung dari banyak utang dan kezaliman manusia".
Mungkin dalam hidup ini kita sebagai manusia tak lepas dari hutang nah inilah sekelumit doa yang sarat dengan manfaat dan keimanan dan keteguhan hati,walau singkat tapi menyangkup segala hal,moga doa tersbut berarti bagi saya khususnya dan bagi anda pada umumnya.




PUISI ISLAMI II

Ini adalah kiriman pusisi dari seorang wanita yang cantiek,insya Allah lahir dan batinnya.walo aku kenal dia cuam dalam hitungan hari,tapi semua itru aku bisa raskan dari tutur katanya,cara bergaulnya, pakainnya, dan cara beribadahny.
Untuknya akau doakan semoga dia selalu mendapatkan yang terbaik dari ALLAH swt,amienn.
ini sebuah puisi yang dikirmkan saya lewat coment dia di puisi islami



Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang
tapi dari kelembutannya mengatakan kebenaran.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulan
tapi dari sikap bijaknya memahami persoalan.
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang di bebankan
tapi dari tabahnya dia menjalankan liku kehidupan.


Monday, 27 July 2009

PUISI ISLAMI

Udah lama banget aku gak nguthaik-ngathik ini blog tercinta,sudah hampir sebualn penuh aku tudak silaturahmi ke temen2,maafkan aku yah temen-temen.karena banayk kesibukan yang menyita waktuku.tapi Alhamdulillah saat ne dah selesai.
oh iya walu aku hari ini posting engan copi paste tulisan temen.bukan dari mana aku mendapatkannya,tapi apa isinya dan maknanya,dan tak lupa kuselalu cantumkan nama pengarangnya dan dimana aku mendapatkannya...
berikut ini kupersmbahkan buat ikhwan-ikhwan yang beriman.

IKHWAN…

sumber: www.edjaa.blogspot.com

Ikhwan….oh…. ikhwan
walopun gk begitu rupawan
alias modal tampang pas-pasan
tapi, tetep aza tebar senyuman

oh….ikhwan….
Gayanya sih bisa ditebak dan keliatan
jenggot melambai, baju koko ‘n celana goyang murahan
sesekali komat-kamit sambil jalan ( maksoed’a zikir )

oh…ikhwan…..
Nyarinya susah-susah gampang
kadang di masjid,mushola, kampus or sekolahan
mungkin juga lagi nyari sampingan
buat biaya walimahan ( he…he..he….21x )

oh…ikhwan…
anehnya kalo lagi jalan
ngukurin tanah apa nyari’ koin wan ???
ooo….ternyata jaga pandangan….

ikhwan….ikhwan…..
lucunya kalo akhwat sedang berpapasan
langsung minggir, acuh tak acuh kayak musuhan
( gubrak…!!! ) appan tuh wan ??
eh..eh.. ternyata dia jatuh,, kagak liat ada selokan !

oh…….ikhwan
apa semuanya begitu wan..???
ada gak sih ikhwan yang jelalatan…???
boleh gak sih “Tepe-Tepe” ke akhwat wan ???
kan dah dibilang murabbi dalam liqo’an !!

Yang bukan ikhwan,,pasti kagak ditunggu malaikat ridwan
yang bukan ikhwan gampang bgt didapatkan
tapi,,kalo ikhwan,,,yang tebal iman,,,dicari butuh tantangan..
karena ikhwan,, nggak doyan perempuan
melainkan lebih milih akhwat sebagai pasangan,,,









Saturday, 20 June 2009

Teruntuk MAR'ATUS SHOLEHAH YANG ADA DI BBS IN LOVE

Suatu ketika ada suatu pertanyaan yang membuat saya sedikit gelisah dan bertanda tanya besar banget,yaitu " Apakah benar Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk laki-laki"jika memang benar adakahn ayat al-qurana yan menjelaskan bahwa hawa itu di buat dari tulang rusuk laki-laki.
saking bingungnya saya coba-coba cari di pak dhe google,saya coba buka satu persatu halaman demi halaman web,tapi gak ada satu yang pas di hatiku,,,
tiba-tiba di grup milis ada suatu jawaban yang bikin saya setuju dengan pernyataan beliau,terima kasih ustadz.
berikut culikan pernyataan beliau.


BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
183. Perempuan Dijadikan dari Tulang Rusuk?
Ada dua peristiwa yang saya pernah alami dalam hubungannya dengan perempuan
itu dijadikan dari tulang rusuk.
Peristiwa yang pertama ialah tatkala saya akan ke p. Jawa sebagai
ibnussabil. Seperti biasanya pada waktu itu jika ada yang akan pergi jauh
(Jawa dianggap sudah jauh), berkumpullah sanak keluarga. Adik bungsu kakek
saya memberi nasihat: "Hai cucuku dengarlah nasihat ini untuk bekalmu.
Engkau akan pergi ke rantau jauh. Senantiasalah ingat kepada Allah SWT.
Kalau engkau berdiri di sisi yang benar, janganlah gentar menghadapi bahaya,
jangan mundur, lebih-lebih lagi jangan menghadapkan punggungmu kemudian
melarikan diri. Di rantau itu jauh tempat berlari, rumahmu di seberang laut.
Bawalah badik ini untuk mengganti tulang rusukmu. Dengan badik ini tulang
rusukmu akan lengkap, supaya engkau menjadi laki-laki seutuhnya!"
Perisitiwa yang kedua. Pada tanggal 24 Juni 1995 dalam rangka Milad (Dies
Natalis) Universitas Muslim Indonesia saya mendapat amanah untuk membawakan
Orasi Ilmiyah, yang berjudul Metode Pendekatan Satu Kutub Dalam Mengkaji
Ayat Qawliyah dan Ayat Kawniyah (Suatu Upaya Strategis Dalam Membina
Sumberdaya Manusia yang Berkualitas, yang Ululalbab).
Sehabis mengorasi dalam menuju ke kantor pimpinan Fakultas Hukum untuk
mencicipi hidangan, saya berjalan berdampingan dengan Drs K.H.Muhammad Ahmad
Sekretaris Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais) yang
menghadiri Milad UMI mewakili Kopertais. Ia mengemukakan bantahan sehubungan
pernyataan saya dalam orasi itu. Saya mengatakan dalam orasi itu bahwa Sitti
Hawa tidaklah dijadikan dari tulang rusuk Adam. "Kalau Hawa tidak dijadikan
dari tulang rusuk Adam, lalu bagaimana cara menafsirkan ayat Alladziy
Khalaqakum min Nafsin Wa-hidatin?", demikian sanggahanannya. Saya berjanji
kepadanya akan menjawab bantahannya itu dalam kolom yang saya asuh ini,
karena saya pikir tentu banyak yang sependapat dengannya. Dua hari kemudian
Ir Zulkifli Manguluang, Pembantu Dekan III Fakultas Teknik UMI, yang juga
menjadi Sekretaris Panitia Milad UMI mengemukakan kepada saya bahwa
dosen-dosen agama di UMI banyak yang tidak sependapat dengan saya tentang
ucapan saya bahwa Sitti Hawa tidaklah dijadikan dari tulang rusuk Adam.
Supaya jelas tentang bantahan itu saya kutip dari bagian orasi saya: Guru
saya Allahu yarham DR S.Majidi mengajarkan saya bahwa salah satu kriteria
untuk shahihnya sebuah Hadits di samping sanadnya, perlu pula kriteria lain
untuk mengujinya, yaitu materinya, tidak boleh menambah materi Al Quran,
karena sesungguhnya fungsi Hadits dan Sunnah Rasul adalah penjelasan dan
pedoman operasional ayat-ayat Al Quran. Karena dalam Al Quran tidak ada satu
ayatpun yang menyebutkan bahwa perempuan itu dijadikan dari tulang rusuk,
itu artinya menambah materi Al Quran.
Adapun lengkapnya ayat yang dikemukakan H.Muhammad Ahmad itu seperti
berikut:
-- Ya-ayyuha nNa-su Ittaquw Rabbakumu Lladziy Khalaqakum min Nafsin
Wa-hidatin wa Khalaqa minha- Zawjaha- wa Batstsa minhuma- Rija-lan Katsiyran
wa Nisa-an (S.AnNisa-', 1). Hai sekalian manusia bertaqwalah kepada Maha
Pengaturmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya
menciptakan jodohnya dan dari pada keduanya memperkembang-biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak (4:1).
Dalam catatan kaki no.263 terjemahan AlQuran yang dikeluarkan Departemen
Agama Republik Indonesia dapat kita baca: "Maksud dari padanya menurut
jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s.
berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang
menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa ya'ni tanah yang dari
padanya Adam a.s.
diciptakan." Yang dimaksud dengan jumhur mufassirin adalah para penafsir
aliran terbanyak (main stream).
Lagi pula melihat ayat (4:1) kalau ditanyakan: "man hiya Nafsun Wahidah wa
man huwa Zawjuhaa?", tentu tidaklah ditujukan kepada Adam, karena Adam
adalah mudzakkar (gender laki-laki) padahal Nafsun Wahidah adalah muannats
(gender perempuan) dan pasangannya adalah muannats, sedangkan Zawjun
mudzakkar. Sehingga ini menjadi wacana pembahasan tersendiri pula. Manusia
terdiri atas tiga tataran, jasmani, nafsani dan ruhani. Yang dimaksud dengan
"Nafs(un)" dalam ayat (4:1) adalah tataran nafsani dari Adam, yaitu "diri"
atau "jiwa" Adam. Sehingga Sitti Hawa yang diciptakan "min Nafsin Wahidatin"
itu adalah majazi (metaforis). Artinya Sitti Hawa itu adalah "belahan jiwa"
dari jiwa Adam. Artinya suami isteri itu seyogianya merupakan satu jiwa.
Dalam metode pendekatan seperti yang saya tawarkan dalam orasi saya itu,
dikemukakan bahwa hasil pengamatan ditafsirkan. Penafsiran membuahkan teori.
Teori adalah hasil pemikiran manusia, dan itu perlu diragukan, artinya belum
tentu benar. Jadi menururt Metode Pendekatan Satu Kutub, harus diujicoba
dengan jalan memperhadapkannya pada sumber informasi, yaitu ayat Qawliyah
dan Kawniyah. Apabila diaplikasikan metode tersebut dalam penafsiran
(S.AnNisa-', 1), maka tahap yang bersifat status quo di antara kedua
penafsiran yang berbeda itu perlu diselesaikan dengan menembus status quo ke
tahap berikutnya yaitu menguji coba kedua penafsiran itu dengan ayat
Kawniyah. Menurut ayat Kawniyah jumlah tulang rusuk laki-laki yang sebelah
kanan sama banyak dengan jumlah yang sebelah kiri. Apabila Sitti Hawa
dijadikan dari salah satu tulang rusuk Adam, maka tentu ada satu tulang
rusuk Adam yang berkurang di sebelah kanan atau sebelah kiri, yang akan
menurun menjadi warisan anak cucu Adam. Jadi setelah diuji coba dengan ayat
Kawniyah, maka gugurlah teori yang pertama, artinya perempuan tidak berasal
dari tulang rusuk.
Dapat saja perempuan itu dijadikan dari tulang rusuk dalam makna yang
metaforis, yaitu bahwa perempuan itu dijadikan bersifat seperti tulang
rusuk, yaitu apabila dibiarkan akan bengkok terus dan kalau akan diluruskan
harus dengan secara lembut sebab kalau dikerasi akan patah, seperti bunyi
Hadits:
-- QAL RSWL ALLH SHLY ALLH 'ALYH W SLM ASTWSHWA BALNSAa KHYRA .-
FaaN ALMRAt KHLQT MN DHL'A - WAN A'AWJ MA FY ALDHL'A A'ALAH - FAN DZHBT
TQYMH KFRTH - WAN TRKTH LM YZL A'AWJ - FASHTWSHWA BALNSAa ( RWAH
MTFQ 'ALYH ), dibaca:
-- Qa-la rasu-luLlahi shallLa-hu 'alayhi wasallam Ishtawshu- bin nisa-i
khayran , fainnal mar.ata khuliqat min dhal'in , wain a'waju ma- fil dhil'i
a'la-hu , fain dzhabat taqiymuhu kasratuhu , wain taraktuhu lam yazil a'
waju , fashtawshu- bin nisa-i (mutafaqqun 'alayhi), artinya:
"berwasiatlah/nasihatilah kepada perempuan-perempuan kalian dengan kebaikan,
sebab mereka diciptakan dari tulang rusuk. Sesungguhnya tulang rusuk yang
paling bengkok adalah yang paling atas. Jika kalian memaksa/berkeras untuk
meluruskannya, niscaya ia akan patah. Namun jika kalian biarkan, mereka akan
senantiasa bengkok, maka berwasiatlah/nasihatilah dengan kebaikan kepada
perempuan-perempuan." (H.R. Bukhari&Muslim)
Kalau diartikan secara metaforis demikian itu, maka tentu saja Hadits itu
memenuhi kriteria tidak menambah materi Al Quran. Dan apabila Hadits itu
diartikan dengan makna metaforis, maka tentu tidak boleh dipakai untuk
menafsirkan S.AnNisa-',1 dengan mengatakan bahwa Hawa itu dijadikan dari
tulang rusuk Adam. Sebab jika demikian berarti Hadits itu difungsikan
menambah materi Al Quran, berhubung dalam Al Quran tidak ada disebutkan
bahwa perempuan itu dijadikan dari tulang rusuk.
Sesuai dengan Metode Pendekatan Satu Kutub penafsiran di atas itu harus
diuji-coba dengan merujukkannya kepada ayat-ayat yang lain. Akan dirujukkan
hasil penafsiran tidak adanya pembedaan antara laki-laki dengan perempuan
dalam kontex asal kejadiannya, akan dirujukkan pada dua ayat yang berikut:
-- Inna lMuslimiyna wa lMuslima-ti wa lMu'miniyna wa lMu'mina-ti wa
lQa-nitiyna wa lQa-nita-ti wa lSha-diqiyna wa lShadiqa-ti wa lSha-biriyna wa
lSha-bira-ti wa lKha-syi'iyna wa lKha-syi'a-ti wa lMutashaddiqiyna wa
lMutashaddiqa-ti wa lSha-imiyna wa lSha-mia-ti wa lKha-fizhiyna furuwjahum
wa lKha-fizha-ti wa lDza-kiriyna Lla-ha katsiyran wa lDza-kira-ti A'adda
Lla-hu lahum Maghfiratan wa Ajran 'Azhiyman (S.AlAhza-b, 35), artinya:
Sesungguhnya lelaki-lelaki muslim dan perempuan-perempuan muslimah
lelaki-lelaki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukminah,
lelaki-lelaki yang patuh (Qa-nitiyn) dan perempuan-perempauna yang patuh
(Qanita-t), lelaki-lelaki yang benar (Sha-diqiyn) dan perempua-perempuan
yang benar (Sha-diqa-t), lelaki-lelaki yang khusyu' (Kha-syi'iyn) dan
perempuan-perempuan khusyu' (Khasyi'a-t), lelaki-lelaki yang bersedeqah
(Mutashaddiqiyn) dan perempuan-perempuan yang bersedeqah (Mutashaddiqa-t),
lelaki-lelaki yang berpuasa (Sha-imiyn) dan perempuan-perempuan yang
berpuasa (Sha-mia-t), lelaki-lelaki yang memelihara (Kha-fizhiyn)
kemaluannya dan perempuan-perempuan yang memelihara (Kha-fizha-t)
kemaluannya dan lelaki-lelaki yang banyak mengingat (Dza-kiriyn) Allah dan
perempuan-perempuan yang banyak mengingat (Dza-kira-t)-Nya, maka Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar (33:35).
Ayat (33:35) memberikan penekanan atas tidak adanya pembedaan antara
laki-laki dengan perempuan, oleh karena dalam bahasa 'Arab bentuk jama'
(plural)-laki-laki sudah tercakup di dalamnya perempuan, seperti misalnya
assala-mu 'alaykum sudah tercakup di dalamnya baik laki-laki maupun
perempuan, jadi tidak perlu ditambah pula dengan 'alaykunna.
Demikian pula akan dirujukkan hasil penafsiran tidak adanya pembedaan antara
laki-laki dengan perempuan dalam konteks beban dan tanggung-jawab atas
tindak tanduknya, yaitu terhadap ayat:
-- Fa Azallahuma sySyaythanu 'Anha fa Akhrajahuma Mimma- Ka-na fiyhi wa
Qulna- hbithuw Ba'dhukum liBa'dhin 'Aduwwun wa Lakum fiy lArdhi Mustaqarrun
wa Mata-'un ilay Hiynin (S.Al Baqarah, 36), artinya: Maka keduanya
diperdayakan setan lalu keluarlah keduanya dari apa yang telah dialaminya
tadi dan Kami firmankan turunlah kamu, sebahagian menjadi musuh dari
sebahagian yang lain dan bagi kamu kediaman dan kesenangan di dunia hingga
seketika (2:36).
Ayat (2:36) menunjukkan tidak adanya pembedaan antara laki-laki dengan
perempuan dalam konteks beban dan tanggung-jawab atas tindak tanduknya,
tidak seperti yang diceritakan dalam Kitab Kejadian dari Perjanjian Lama
yang bercerita bahwa Adam ditipu setan atas pengaruh isterinya. Jelas ayat
(2:36) tersebut menunjukkan bahwa Fa Azallahuma sySyaythanu, (Maka keduanya
diperdayakan setan). Wa Lla-hu A'lamu bi shShawab.
*** Makassar, 2 Juli 1955
[H.Muh.Nur Abdurrahman]


----- Original Message -----
From: "Diah Dwi Arti" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Wednesday, January 24, 2007 17:56
Subject: [wanita-muslimah] penciptaan hawa

> assalaamu'alaikum
>
> semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat,
> hidayah dan pertolongan-Nya kepada kita. Amiin.
> Berkenaan dengan penciptaan manusia, mohon bantuan
> saudara-saudari sekalian, benarkah hawa diciptakan
> dari tulang rusuk adam? mohon referensinya dari Quran
> dan hadits.
> Terima kasih.
>
> Wassalaamu'alaikum
>
>
>
>
____________________________________________________________________________
________
> Do you Yahoo!?
> Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
> http://new.mail.yahoo.com
>
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti [EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com
Re: [wanita-muslimah] penciptaan hawa H. M. Nur Abdurrahman
Re: [wanita-muslimah] penciptaan hawa arde wisben

Friday, 19 June 2009

HAYO NGUYU







ADAKAH YANG TAU MEREKA LAGI APA???
AWAS LHO.......KAMU KETAHUAAN.......AMA PAK POLISI


APAAN THU PAK??/






makan bu.....????
makan apa laper buk,,,,,,,,,???
hati-hati muncrat thu..........................
BACA SELANJUTNYA.................MASIH BANYAK











Sumonggo mas iki lho dagangan ku melorot........................???



















Photo prawedding.jpg

MESRA BANGET MAS...???
INI CONTOH PASANGAN SERASI.....


















hati-hati mbak....awas jatuh lho......???












ada yang bisa bantu gak ya.....???
aku bingung membedakan mana reog mana orang neh...?
kalo ada alon-alon ponorogo boleh thu di bawa pulang....














lagi melamun mas........?????hati-hati kesambet setan lho.....











busyettttt...............GAK DA LHOE GAK RAME...........???????????

















liat apa mas.........?ada uang jatuh yah..............












no 2 dari kiri neh tangannya thu nutupi pa yah.........?????
gakusah ditutupi gak bakalan terbang kok..........












wah ne orang lagi ngeluarin jurus " kodok mati menahan nafsu"
ada yang mau belajar....?ayo cepetan daftar.......GRATIS uang gedung,dan uang buku lho....
dan gratis jalan2 ke bali....
































Pemberantas Kemunafikan



Ini juga aku dapat dari copi paste dari seorang saudara di internet dan saudara seiman dan seagama.Berikut untukkita renungkan,semoga bermanfaat...amien...

http://bodigempal.blogsome.com/2007/01/05/jodoh-ditangan-allah-tapi-kita-yang-menentukan/


Pemberantas Kemunafikan
Islamlah Atau Tidak Sama Sekali


Bukan Allah Yang Menentukan Jodoh
5 January 2007


Tulisan ini saya buat setelah melihat semakin banyaknya musibah yang terjadi di negeri ini. Musim panas kekeringan dan kebakaran, musim hujan kebanjiran dan tanah longsor. Semua sarana transportasi tidak ada yang bisa menjamin keselamatan penumpang, bahkan kereta api pun yang sudah punya jalur sendiri ternyata masih bisa tabrakan, apalagi kapal laut dan pesawat udara, dua terakhir ini tidak boleh dibuat main-main, medan yang dilalui lebih ganas dibanding daratan.
Yang membuat saya gatal untuk menulis adalah setelah melihat, membaca dan mendengar pernyataan di Televisi, Yahoo Messenger, Blog, Koran, dll. Semuanya menyatakan bahwa rentetan musibah ini sudah ditentukan oleh Allah.
"Semuanya sudah diatur oleh Allah, sekuat apapun kita berusaha, kalau memang Allah sudah berkehendak pesawat itu jatuh ya pasti jatuh"…"Memang sudah takdirnya kapal itu tenggelam, mau gimana lagi?"…"Manusia hanya bisa berusaha, hasil akhirnya Allah yang menentukan"
Allah Telah Ditempatkan Sebagai Terdakwa Atas Semua Kegagalan
Tidak hanya dalam musibah berskala nasional saja saya selalu mendengar pernyataan seperti itu, tapi di setiap urusan kecil sehari-hari sama saja, pernyataan yang keluar itu itu juga.
Pernah saya menghadiri pesta pernikahan sepupu istri saya di desa. Saya datang tepat jam 10:00 sesuai jam yang tertera pada undangan. Kemudian satu demi satu para undangan berdatangan, sampai jam 12:00 semua undangan sudah hadir, tapi ijab belum dilaksanakan. Ternyata menunggu kiai yang akan memberikan ceramah. Kiai dari Jombang. Setelah datang dengan santainya kiai itu berkata “Panjenengan sedanten kedah sabar, kulo dateng telat meniko inggih sampun kersanipun Gusti Allah”. Coba pikir, dengan ditetapkannya undangan pada jam 10:00 semestinya tamu-tamu sudah bisa pulang sebelum zuhur, dan bisa sholat jama’ah di masjid. Tapi gara-gara kiai kurang ajar itu, terpaksa para tamu tidak bisa melaksanakan sholat zuhur berjama’ah. Apa itu maunya Allah? dia bilang itu maunya (kersanipun) Gusti Allah. Benar-benar kiai kurang ajar.
Kalau ada yang gagal dalam ujian SPMB atau gagal dalam audisi Indonesian Idol atau terkena eliminasi, maka yang diucapkan adalah “Mungkin ini adalah pilihan terbaik yang diberikan Allah kepada saya”.
Ini juga sering dilontarkan oleh selebriti yang belum punya anak “Kami belum diberi oleh yang diatas”.
Ada juga peristiwa yang sering terjadi di negeri kita ini, seorang pedagang kecil yang merasa sudah bekerja keras membanting tulang, pergi pagi pulang petang, ternyata uang yang didapat belum mencukupi kebutuhan hidup istri dan anak-anaknya. Istrinya marah-marah, tapi sang suami dengan merasa tawakkal berkata “Rejeki yang diberikan Allah untuk kita hari ini ya segini ini bu, ya kita terima saja”, karena menyebut-nyebut nama Allah akhirnya si istri terpaksa menahan marahnya. Apalagi keesokan harinya si istri mendapat nasihat dari Bu Nyai setelah curhat, begini nasihatnya “Sabar bu, rejeki sudah ada yang ngatur” atau “Diterima saja bu, tiap orang sudah punya jatah rejeki masing-masing”.
Masalah jodoh juga demikian, semua orang beranggapan bahwa pasangan hidup kita itu adalah orang yang sudah dijodohkan oleh Allah kepada kita. Allah yang menentukan kapan kita mendapatkan jodoh, siapa jodoh kita, dimana ketemunya, semua Allah yang menentukan.
Masalah kematian. Pemahaman yang beredar adalah bahwa semua orang sudah ditentukan kapan matinya, berapa usianya, dimana matinya. Sesehat apapun orang itu, pendek kata tidak ada satu faktorpun yang menyebabkan orang itu mati, tapi jika sudah saatnya mati maka orang itu pasti mati.
Memang benar Allah itu Maha Pengatur, tapi bagaimana Allah mengatur? kalau melihat pernyataan-pernyataan diatas jelas terbaca bahwa Allah adalah penentu atas segala hal yang terjadi. Allah dianggap sebagai dalang dan manusia adalah wayang. Itu semua adalah pemahaman sesat. Betapa kita selama ini telah menempatkan Allah sebagai terdakwa atas kegagalan, kecelakaan, kematian, musibah, dll. Secara tidak langsung kita telah menyatakan bahwa jika seseorang menjadi koruptor atau maling, maka itu adalah Allah yang menentukan. Coba kiai Jombang itu, seandainya dia kemalingan maka berarti bisa saja si maling berkata “Mbah kiai kedah sabar, kulo nyolong barang penjenengan meniko inggih sampun kersanipun Gusti Allah”.
Mari kita bertaubat, jangan lagi menempatkan Allah sebagai terdakwa atas musibah atau kegagalan yang kita alami. Gagal atau berhasil itu kita sendiri yang menentukan. Dengan bersikap demikian kita tidak perlu merasa telah menganggap Allah itu tidak berkuasa menentukan gagal atau berhasilnya urusan kita, Allah sangat bisa melakukan apa saja. Seandainya Allah mau…bisa saja seseorang dibuat berhasil meskipun dia tidak becus. Seandainya Allah mau…bisa saja seseorang dibuat gagal meskipun usaha yang dilakukan sudah benar. Tapi itu tidak dilakukan oleh Allah, karena Allah ingin menguji kita. Gagal atau berhasil sepenuhnya ada di tangan kita, gunakan akal kita untuk menimba ilmu sebanyak mungkin agar kita berhasil.
Jadi Maling Atau Ulama Bukan Allah Yang Menentukan Tapi Manusia Sendiri
Kita mulai taubat kita dengan memahami bahwa Allah itu mempunyai aturan sebab-akibat yang berlaku di alam semesta ini. Aturan itu bernama sunnatullah. Kapan aturan itu mulai berlaku? wallahu a’lam, tapi yang jelas sejak mulai berlakunya sampai sekarang, aturan itu tidak berubah. Sunnatullah adalah aturan yang sempurna. Tidak perlu amandemen.
Aturan ini berupa hubungan sebab akibat yang harmonis, seimbang, tidak mungkin keliru dan pasti. Mungkin jumlah rumus sebab-akibat itu jutaan, trilyunan, bilyunan atau mungkin mencapai sebuah angka yang belum terpikirkan oleh manusia, wallahu a’lam. Semuanya tertulis di dalam sebuah kitab disisi Allah. Didalam aturan tersebut jika sebuah sebab terpenuhi maka akibat yang dituliskan pasti terjadi, pasti…tidak mungkin mbleset. Manusia tidak bisa melihat langsung rumus sebab akibat itu. Itu ilmu Allah, rahasia Allah. Jika semua daun dibumi ini dijadikan kertas dan laut dijadikan tinta maka tidak akan cukup untuk menuliskan semua ilmu Allah. Manusia bisa mengetahui sebagian yang sangat kecil dari ilmu Allah itu melalui gejala alam dan bocoran resmi dari Allah yaitu Al-Qur’an.
Gejala-gejala itu sedikit demi sedikit ditemukan oleh manusia dan dimanfaatkan untuk banyak hal. Diantara dari gejala itu adalah jika beberapa benda dijatuhkan dari ketinggian yang sama didalam ruang hampa udara di bumi maka semuanya pasti akan menyentuh dasar ruangan secara bersamaan, meskipun berat benda-benda itu berbeda. Jika sebuah benda padat yang berat jenisnya lebih besar dari 1 kg/m3 diletakkan di air pasti benda itu tenggelam. Jika kita menghina keyakinan seseorang, maka orang itu pasti marah. Jika ada seorang laki-laki dewasa normal berduaan dengan wanita dewasa normal dan dua-duanya menggunakan pakaian yang minim atau menonjolkan kemolekan tubuh, pasti dalam diri keduanya terjadi birahi, dll. Itu adalah beberapa contoh gejala yang berhasil dipelajari oleh manusia. Sudah banyak gejala yang diketahui oleh manusia sampai saat ini.
Jadi itulah Kehendak Allah, sudah diciptakan sejak lama, yang jelas sebelum jagad raya ini diciptakan, karena jagad raya butuh aturan. Kita ini hidup mulai lahir sampai mati ya menjalankan Kehendak Allah itu, aturan Allah. Allah berkehendak jika kita begini maka kita akan jadi orang yang sehat, jika begini maka akan sakit, jika begini maka akan terjadi musibah, jika begini maka orang lain akan mengalami bencana, jika begini maka akan kaya, miskin, jadi maling, terjerumus ke dalam skandal perzinaan, dll. Nah kita sendiri yang memilih, masuk Kehendak Allah yang mana?
Ramalan Allah Pasti Terjadi
Bagaimana dengan “Rejeki, jodoh dan kematian manusia ada di tangan Allah”. Terjemahan dari kalimat itu adalah hari ini, besok dan seterusnya berapa rejeki yang kita dapatkan, itu Allah sudah tahu dan tercatat di dalam sebuah kitab. Siapa jodoh kita, ketemu dimana, tanggal berapa, dll itu Allah juga sudah tahu dan tercatat rapi. Kapan kita mati, dimana, apa penyebabnya, dll sudah tercatat semuanya di dalam sebuah kitab. Dan catatan itu pasti terjadi.
Terus bagaimana dengan penjelasan saya diatas? rejeki, jodoh dan kematian itu kita sendiri yang menentukan, kita sendiri yang milih siapa jodoh kita, kita sendiri yang memilih mau kerja keras atau bermalas-malasan, mau mencuri apa berdagang dengan jujur, kita sendiri yang menentukan berapa rejeki kita hari ini, besok dan seterusnya. Kita sendiri yang memilih mau naik kapal laut yang kelebihan muatan, atau naik pesawat yang kadaluwarsa sertifikat cek fisiknya, kita sendiri yang milih pingin mati cepat atau panjang umur.
Gimana nih? semua hal kita yang milih, tapi Allah sudah menetapkan semuanya didalam kitab dan pasti terjadi?
Jawabnya adalah semua yang dicatat didalam kitab itu adalah ramalan Allah atas apa yang akan kita pilih, bukan kemauan Allah atas semua hal yang harus kita pilih. Dan ramalan Allah pasti terjadi. Sebenarnya tidak pantas disebut ramalan, karena kita sudah terlanjur maklum bahwa ramalan itu bisa terjadi bisa tidak. Lebih pantas disebut Ketetapan Allah. Sejak kita lahir Allah sudah bisa meramal (menetapkan) kapan kita mati, siapa jodoh kita, berapa rejeki kita, dll. Kalau seorang dokter mungkin hanya bisa meramal berapa hari lagi pasien gagal ginjalnya akan mati. Maklumlah ilmu dokter itu seberapa? perumpamaannya kalau ilmu Allah itu adalah lautan, maka ilmu semua manusia jika dikumpulkan adalah sebanyak sisa air laut yang menempel di ujung jari setelah dicelupkan. BMG bisa meramal besok hujan apa tidak, para ahli ilmu perbintangan bisa menghitung dengan akurat kapan sebuah komet akan melewati bumi, tanggal, jam, menit sampai koordinatnya. Itu hanya mengandalkan ilmu yang setetes, bagaimana dengan Allah yang ilmunya Maha Luas?
Maka sangat masuk akal jika Allah tahu jodoh kita. Sudah tertulis di kitab Allah, tanggal berapa kita jadian, lamaran, menikah, siapa jodoh kita, dimana, dll. Semua itu sudah tertulis dan pasti terjadi. Dan ini bukan berarti Allah menentukan jodoh kita, semua itu terjadi atas kemauan kita sendiri, usaha kita sendiri, Allah hanya meramal.
Sangat masuk akal jika Allah tahu kematian kita, sudah tertulis di kitab Allah, tanggal dan jam berapa kita mati, apa yang menjadi penyebab kematian kita, dimana, dll. Ini juga tidak berarti Allah itu menentukan “Si Fulan mati tanggal sekian”, sekali lagi Allah hanya meramal. Kita sendiri yang menyebabkan kematian kita. Bunuh diri, ngebut di jalan tanpa haluan, berlayar dengan kapal kelebihan muatan, dll itu adalah jalan menuju kematian, dan ketika aliran darah ke otak terhenti akibat jeratan tali gantungan, jantung bocor karena tertembus pecahan kaca mobil, saluran pernafasan penuh air karena tenggelam, dll, nah saat itulah tubuh sudah tidak layak ditempati oleh roh, dan malaikat Izroil tinggal melaksanakan tugasnya.
Demikian juga dengan rejeki, kita sendiri yang menentukan berapa rupiah yang bisa kita dapatkan pada hari ini, besok dan seterusnya. Bukan Allah. Tapi Allah tahu, dan semua itu sudah tercatat di kitab Allah, dan pasti terjadi.
Kesimpulan dan Saran
Memang semua musibah yang menimpa kita akhir-akhir ini sudah tercatat di kitab Allah. Karena sudah terjadi maka saya mengatakan bahwa Tsunami di Aceh dan Pangandaran, gempa di Bantul, lumpur Porong, jatuhnya Adam Air, matinya Alda Risma…semuanya sudah dicatat oleh Allah sejak lama, bahkan mungkin sejak diciptakannya bumi, wallahu a’lam. Berikutnya apa yang akan terjadi? hanya Allah yang tahu dengan pasti, bagi kita…semua adalah pilihan yang harus kita tentukan, bahkan berdiam diri didalam goa sampai mati adalah juga pilihan. Dan semuanya berujung pada resiko baik atau buruk bagi diri sendiri, orang lain dan alam sekitar.
Saran saya adalah, bacalah Al-Qur’an karena itu adalah bocoran resmi dari Allah. Jika Allah memerintahkan kita berbuat sesuatu, pasti ada kebaikan diujungnya. Jika Allah melarang kita berbuat sesuatu, pasti ada keburukan diujungnya. Pelajarilah tanda-tanda kekuasaan Allah seperti yang sudah dilakukan oleh Newton, Thomas Alfa Edison, Galileo, Plato, Archimides, dll agar kita bisa memanfaatkannya untuk memelihara bumi ini sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Allah kepada kita.

Teruntuk MAR'ATUS SHOLEHAH YANG ADA DI BBS IN LOVE

suatu ketika aku blogwalking,tanpa sengaja aku membuka google,dan coba ku buka maslah perjodohan,karena waktu ada seoarang temen yang sudah menikah,mencariakn bab yang membahas masalah perjodohan tersebut..tanpa sengaja aku membuka weblog sesorang,dan akan saya coba hadirkan di tulisan ini.berikut copy pastenya....

http://nendar.unpad.ac.id/2009/02/menjemput-jodoh


Menjemput Jodoh
February 26th, 2009 Tags:

Jika anda sudah merasa gelisah ketika pada malam-malam yang sepi tidak ada teman yang mendampingi, inilah saatnya bagi anda untuk menikah. Jika anda sudah mulai tidak tenang saat sendirian, itulah saatnya anda perlu hidup berdua. Jika anda sudah begitu resah saat melihat akhwat di perjalanan, itulah saatnya anda menguatkan hati untuk meminang. Hanya dua kalimat yang perlu anda persiapkan untuk meminang; alhamdulillah bila diterima dan allaahu akbar bila ditolak.
Pasalnya, mencari jodoh tidak selalu mudah. Seorang ikhwan yang sudah besar harapannya untuk bisa segera melangsungkan pernikahan, masih saja belum bisa menemukan wanita yang bisa mendampinginya mengarungi kehidupan. Padahal usianya sudah menginjak tiga puluh lima, pekerjaannya sudah cukup memadai. Akan tetapi, mencari jodoh ataupun menjemput jodoh tidak semudah mencari pekerjaan.
Apa yang kurang dari sahabat kita sehingga begitu sulit menemukan jodoh? Pahami langkah-langkah yang dituturkan ustadz muda lulusan Universitas di Yordania ini;
Langkah pertama, amalkan sesering mungkin surat Al Furqon ayat 74 yang berisi do’a setiap selesai shalat. Rabbanaa hablanaa min azwajinaa wa zurriyatinaa qurrotan a’yun, waj’alnaa lilmuttaqiina imaamaa. Artinya, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami, keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah imam bagi orang-orang yang bertakwa
Langkah kedua, setiap muslim wajib membantu saudaranya mendapat jodoh, jangan menghalang-halanginya. Firman Allah dalam surat ar Rum:21; Wa min ayatihi an kholaqo lakum min anfusikum azwajaan litaskunuu ilaiha wa ja’ala bainakum mawaddatan wa rohmah. Inna fii dzaalika la aayati liqoumii yatafakkaruun. Artinya, Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenis-jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya. Dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yg demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
Mawaddah merupakan cinta yang terjadi pada kedua belah pihak sedang rahmah mungkin hanya cinta yang terjadi dari salah satu pihak. Tetapi apapun itu, kita lihat bahwa tanda-tanda kebesaran Allah antara lain menjadikan pasangan-pasangan dari jenisnya sendiri. Kita tidak bisa bayangkan kalau Allah menciptakan pasangan bagi manusia dengan pohon palm (wa min ayatihi an kholaqo lakum min anfusikum ajwajaa). Maka, dosa besar orang yang menghalang-halangi saudaranya yang akan mendapat jodoh. Sebenarnya, banyak cara yang bisa dilakukan untuk saudara-saudara kita agar mendapat pasangan.
Ketika ada tetangga melahirkan, kita disunahkan untuk memberikan tahni’ah ucapan selamat. Ketika diundang dalam pernikahan dalam Islam wajib hukumnya datang. Islam mengajarkan shalat jama’ah, shalat jum’at. Dari tempat-tempat yang dianjurkan datang ini, bisa terjalin obrolan-obrolan yang secara tidak langsung bisa mengarah pada upaya mendapat jodoh ataupun memudahkan mereka untuk menjadi “biro jodoh” bagi saudaranya yang belum berpasangan.
Langkah ketiga, tidak boleh menunda-nunda. Ibarat orang yang memiliki uang Rp 15 juta, ada yang menawarkan tanah langsung dibeli, takut-takut harga tanah akan naik. Begitu pula dengan jodoh.
Nabi bersabda, “Ada tiga hal yang tidak boleh ditunda-tunda; shalat pada waktunya, jenajah kalau sudah siap dikebumikan, seorang wanita kalau sudah mendapatkan pasangan yang pas untuk menikah.
Kita bisa bayangkan seandainya ajaran Islam melaknat umatnya yang belum menikah. Firman Allah; “Kami tidak utus engkau wahai Muhammad kecuali untuk rahmat semesta alam. Banyak sekali rahmat dari agama Islam, diantara masalah jodoh. Jadi, barang siapa yang bisa menjadi perantara bagi saudaranya untuk menikah dia berati sudah membangun rumah di sorga.
“Jodoh memang harus dijemput. Tidak ada pasifisme, tidak ada patalisme dalam Islam. Dan, ingat! Setiap langkah serius yang kita ayunkan, Allah pasti akan membantu. Siapa yang bersikeras semangat juangnya berada di jalan Ku untuk mendapat petunjukKu aku akan berikan petunjukKu, aku akan mudahkan apa yang dia inginkan,” tegas Ust Ali seraya mengutip salah satu ayat al Qur’an.
Jadi, dari tiga hal yang sudah ditaqdirkan Allah, yaitu rezeki, ajal dan jodoh, tidak boleh disertai sikap pasifisme dan fatalisme. Semua itu ada ihktiar dan syar’inya dalam Islam. Kalu benar-benar beriman, setiap gerak dan niatnya pasti akan mendatangkan pahala dari Allah. Sebaliknya, orang yang paling bodoh, niatnya saja mendapat murka Allah… apalagi bergerak!
Pilih pacaran atau khitbah?
“Tidak ada yang bisa dilihat (lebih indah) oleh orang yang saling mencintai seperti halnya pernikahan,” begitu Rasulullah bersabda sebagaimana disebutkan oleh Thawus dari Ibnu Abbas ra.
Rasanya tidak perlu pembuktian panjang lebar untuk menunjukkan betapa indahnya pernikahan dimata orang-orang yang saling mencintai. Sepanjang sejarah, banyak peristiwa mengharukan karena besarnya keinginan orang yang mencintai untuk menikah. Pernikahan tampak begitu indah bagi orang yang belum menikah. Tapi jangan lupa, cinta yang hakiki adalah ba’da ijab qabul.
Ada seorang ulama besar bernama Ibnu Hazm, beliau mempunyai satu kitab yang berhubungan dengan cinta. Judul bukunya Thouqul Hamamah. Dia mengatakan, seorang fakih berbicara tentang cinta, cinta itu memberikan kekuatan. Bagaimana dengan pacaran?
Karena Islam telah menjelaskan bahwa manusia diciptakan berpasangan, jadilah lelaki yang bersikap kesatria (gentle). “Kalau mencintai jangan tanggung-tanggung, menikahlah segera. Wanita dididik agar tidak menjadi barang yang mudah disentuh kaum laki-laki. Kalau mau, boleh membeli dengan ijab qabul. Kalau masih nanti-nanti, lakukan khitbah, tapi tidak boleh lebih dari dua tahun. Karena, kalau masa khitbahnya terlalu panjang, dikhawatirkan akan lahir sesuatu yang tidak terkendali pada akhirnya.”
Ditegaskannya lagi, pacaran merupakan produk impor. Terbukti memang pacaran datang dari barat, karena mereka susah untuk menikah. Di dalam Islam tidak ada, istilah pacaran. Para Ulama pun sepakat mengatakan, tidak ada cinta setelah ijab qabul, sebelumnya masih gombal
Sabda nabi Muhammad SAW, “Wanita paling buruk adalah yang paling mahal maharnya.” Jadi pernikahan dalam Islam ada tendanya. Lalu, bagaimana menentukan kriteria laki-laki yang dinikahi atau pun perempuan yang dinikahi? Pertama, harus perempuan dan laki-laki yang shaleh/shalehah. Sabda Rasulullah, “ Siapa yang datang kepada kalian perempuan yang ingin meminang putri-putri kalian yang kalian yakin dengan akhlak dan agamanya, jangan ditunda.”
Begitu pula dengan wanita. Berhati-hatilah dengan Hodro’ubiman. Nabi mencotohkan Hodro’ubiman dengan pepohonan besar yang berasal dari tempat kotor. Maksudnya, jangan memandang calon istri hanya kecantikannya saja. Kecantikan tidak segalanya, berapa banyak orang tertipu karena kecantikan wanita ataupun ketampanan laki-laki. Perceraian sekarang ini banyak terjadi, karena laki-lakinya tidak shaleh dan perempuannya tidak shalehah.
Marah sedikit minta cerai, ngamuk sedikit mau mencerai, karena tidak melihat agama yang bagus. Akhirnya rumah tangga rentan, tidak awet. Tetapi mereka yang membangun rumah tangga atas pilihan keshalehannya, mampu menjaga hati dengan ikhlas. Istri yang shalehah dimarahi suami, cukup mengingatkan, “Ah papa kalau marah jelek banget,” seraya berujar, “Ayo Pa shalat jam’ah sudah waktunya.
Rumah tangga yang dibangun atas pilihan tingkat keshalehan seseorang akan memberi ketenangan pula pada tetangga-tetangga sekitarnya. Ba’da magrib terdengar lantunan ayat suci al Qur’an, ketika pagi suaminya bekerja dilepas dengan senyum dan cium tangan, lalu sang istri mendoakan semoga suaminya keluar dari rumah ini dengan tujuan yang baik, ditempat kerja mendapat yang baik, kembali ke rumah pun dengan baik.
Kekayaan, kecantikan dan agama yang menjadi pilihan seseorang menentukan kriteria pasangan, Nabi Muhammad jelas lebih menekankan pada agama. “Siapa yang sudah mendapat pasangan dengan agamanya bagus, insya Allah tangan kamu akan bersih, karena ketika kita bicara pernikahan berarti bicara masa depan umat manusia. Rumah tangga kita adalah bagian kecil dari komunitas yang besar. Kalau setiap rumah tangga sudah tidak nyaman, percayalah pasti masyarakat yang ada di dalam pun tidak akan merasa nyaman.”
Dalam riwayat yang bercerita tentang tunangan, Nabi pernah bercerita pada sahabatnya, “Utuslah orang-orang kita untuk melihat bagaimana calon yang kamu sukai.” Sebagai laki-laki, tentunya tidak mau seperti membeli kucing dalam karung. Perempuan juga tidak mau dapat kucing garong. Caranya bagaimana?
“Silaturahmi yang bagus. Ketika ada undangan perkawinan, keluarga-keluarga diundang, disini kita lihat tidak ada wanita mengungkapkan ketertarikannya, tetapi dengan penuh penghormatan jangan kepada sembarang orang. Dia harus pikirkan perasaannya tersebut pada orang yang shaleh yang bisa menjaga amanah jangan sampai nanti disebarkan ke mana-mana. Hanya boleh mengutarakan pada rekan yang diyakini ketakwaan dan keimannya sehingga mampu menjaga kehormatan.”
Jodoh dan kelanggengan
Allah SWT Maha Rahman Rahim dan Muhammad SAW Ro’ufun Rohim diutus sebagai rahmah, harus diyakini bahwa semua yang dibawanya akan memberi manfaat bagi kita. Nabi Muhammad sudah meninggalkan kita, Allah SWT tidak butuh pada kita, tapi Dia sayang pada kita. DiberikanNya aturan-aturan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dan sekarang terbukti, mereka-mereka di negara barat akan mengadopsi konsep rumah tangga idaman Islam. Karena mereka sudah pusing, bapak mereka dimana, ibu mereka dimana, tidak tahu keluarga dimana. Sekarang mereka berpikir ternyata konsep yang mampu menjaga kesolidan masyarakat, satu negara harus dimulai dari rumah tangga, tidak ada konsep yang paling jitu sebagaimana konsep yang dibawakan Muhammad SAW.
Definisi jodoh dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya pasangan. Budaya kita kemudian ada mengartikan yang namanya jodoh berarti yang sampai meninggal. Sementara, jodoh dalam bahasa al Qur’an adalah jaudz, adzwaj. Di dalam surat al Ahzab ayat 37, ada peristiwa pernikahan Zaid bin Haritsah. Diceritakan bagaimana Zaid harus bercerai dengan istrinya Zainab, seorang bangsawan dari Quraisy. Zaid merupakan budak Nabi Muhammad sekaligus anak angkat Rasulullah SAW, sehingga ada yang menyebut Zaid bin Muhammad.
Zaman dulu terjadi thalaq saja bingung. Apalagi, Zaid dinikahkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW, tapi umur pernikahannya pun tidak berlangsung lama. Setelah terjadi perceraian, Rasulullah diwahyukan untuk menikahi mantan istri Zaid. “Jangan dipikir menjadi Nabi itu enak, kalau kita nanti disuruh menikahi mantan istri budak kita. Apa yang terekam dalam pikiran kita?” cetus Ust Ali
Surat Al Ahzab ayat 37 ini berkaitan dengan ajaran Islam yang mencoba mengikis habis sistem adopsi anak. Nabi memungut Zaid, kemudian orang mengatakan Zaid bin Muhammad. Islam tidak pernah menyebutkan yang namanya anak pungut menjadi anak kandung dan berhak mendapat warisan dan seterusnya. Untuk mengikis habis adat Zahiliyah ini, tidak tangung-tanggung Nabi Muhammad disuruh menikahi mantan istri Zaid.
Jadi yang namanya jodoh, langgeng atau tidak langgeng Allah yang menentukan. Tidak berarti, jodoh tidak langgeng itu bukan jodoh. Mungkin selama 25 tahun membina rumah tangga, ternyata bubar, kemudian masing-masing suami istri mendapat jodoh kedua. Waallaahu a’lam bi shawab.
Ajaran Islam melarang umatnya menikahi perempuan musyrik. Ketentuan bahwa laki-laki muslim boleh menikahi perempuan ahlul kitab, ungkap Usta Ali Hasan Bahar, meskipun tidak dianjurkan tapi masih terjadi perdebatan, apakah yahudi nasrani masuk dalam ahlul kitab. Kerena kitab mereka sudah tidak otentik lagi, tidak seperti ahli kitab yang ada di madinah di zaman Nabi Muhammad SAW.
Merujuk dari penggalan ayat Al Qur’an, “…..wal muhsonati mina ladzinna ahlull kitab”, Mereka yang boleh dinikahi dari ahli kitab adalah wanita yang muhshonat, yang bisa menjaga kehormatannya. Sebaliknya, tidak ada ketentuan wanita boleh menikah selain dengan muslim. Pasalnya, lelaki adalah kepala rumah tangga ketika menikah. Sebagai kepala rumah tangga, di dalam ajaran Islam, laki-laki harus menjadi laki-laki yang shaleh. Artinya, dia takut pada Allah, mencintai Nabi Muhammad utusan Allah dan dia mengetahui dengan pasti wanita yang ada di bawah pimpinaannya adalah hamba allah yang harus mendapatkan hak-haknya.
Poligami disukai laki-laki, dibenci wanita?
Dosa kaum laki-laki sebagai pengikut Rasulullah SAW antara lain membesar-besarkan poligami. Karena pada prakteknya, poligami yang dilakukan kaum laki-laki belakangan ini tidak sesuai dengan sunah Rasulullah, sehingga sebagian besar para wanita takut dengan poligami. Oleh sebab itu dalam Al Qur’an, selalu diingatkan bahwa nabi-nabi harus beriman. Dalam surat an Nur dijelaskan, laki-laki diperintahkan menjadi laki-laki yang shaleh dan wanita pun diperintahkan menjadi wanita yang shalehah, sehingga kalau kita mempelajari poligami dalam Islam, benar-benar sudah disalahkan.
Nabi Muhammad SAW melakukan poligami bukan dengan wanita muda. Contohnya, ketika ditengah peperangan sudah selesai, Nabi Muhammad SAW melihat seorang wanita tengah menangis lalu banyak anak-anak kecil memeluknya. Nabi kemudian bertanya kepada wanita itu, “Kenapa anda menangis, dimana suami anda?” Si wanita menjawab, “Suami saya gugur di medan perang, saya tidak tahu bagaimana harus memberi makan pada anak-anak saya. Nabi Muhammad pun berkata, “Saya ingin menjadi suami kamu.”
Betapa manusiawi sekali. Masih adakah lelaki seperti ini? “Untuk wanita yang tidak menerima poligami, itu hak dia. Tetapi saya ingatkan, coba fahami poligami dengan sebenar-benarnya, jangan sampai anda membenci sesuatu yang sebenarnya tidak usah anda benci. Karena kesalahan orang-orang yang mempraktekan poligami dengan tidak benar. Di Perancis sedang gencar-gencarnya poligami karena sudah terlalu banyak wanita yang sendirian. Tetapi ingat, harus laki-laki yang benar laki-laki. Bukan laki-laki yang seperti binantang.”
Bagaimana dengan prilaku suami yang berpoligami bersikap tidak adil dan menunjukkan kertidakadilannya? Rasulullah menegaskan dalam salah satu hadisnya, mereka yang bersikap tidak adil terhadap istri-istrinya di akhirat nanti jalannya akan terlihat pengkor.
Bagi wanita yang tetap tidak menerima poligami, pelajari lagi suri tauladan Rasulullah pada istri-istrinya. Di tengah-tengah peperangan dengan istri-istri mantan musuhnya, Rasulullah tetap memiliki rasa sayang. Tidak tangung-tanggung, rasa sayang itu direalisasikan dengan bentuk pernikahan.
“Kalau saya umpamakan, kira-kira poligami seperti boderek. Kalau sakit kepala, jangan minum boderek terlalu banyak. Kalau tidak sakit kepala, jangan minum boderek. Karena apa? Ini harta Allah SWT yang akan memberikan keturunan, mampu tidak kita menjaga keturunan kita dari istri tua dengan istri muda dengan saling menyangi. Pernikahan tujuannya, sakinah, mawaddah wa rahmah. Jangan sampai ada pernikahan yang tidak mengarah pada tiga hal ini. Artinya, seseorang yang melakukan itu sedang tertipu.”Nabi paling membenci kalau ada permusuhan. Terlebih, bila ada orang yang salah menggunakan poligami sehingga dia menuruti kantong permusuhan berkepanjangan. Permusuhan melahirkan penyakit hati. “Jangan sampai ada wanita takut menikah karena takut poligami. Ciptakan rasa aman, bagaimana menjadi seorang suami yang shaleh, bertanggungjawab, sehingga seorang istri tidak pernah merasa takut dikhianati, mendapat haknya, juga melaksanakan kewajibannya.”

Thursday, 18 June 2009

BUAT SAUDARA-SAUDARA DIMANA ENGKAU BERADA


ya ALLAH gantikanlah kepedihan ini dengan kesenangan ,jadikan kesedihan ini awal dai kebahagiaan dan sirnakan rasa takut ini menjadi rasa tentram,ya Allah dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan. wahai raab tunjukilah pandangan yang kebingungan ini kepad cahay-MU. BIMBINGLAH SESATNYA perjalanan ini kearah jalan-MU yang lurus. dan tuntunlah orang2 yang mnyimpang dan berikanlah hati mereka hidayah dariENGKAU sehingga mereka labih dekat kepada ENGKAU YA RAAB.



DOAKU UNTUK SAUDARA-SAUDARAKU YANG BARU MENIKAH

Ya Allah................

Jadikanlah rasa cinta kami seperti bahtera kasih sayang Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah,

dan bagai rasa rindu yang mengikat Fatimah Az-Zahra dengan Ali Bin Abi Thalib

Bila semua itu berlebihan cukupkanlah dengan ridho-Mu,

untuk kami jadikan bekal melangkah di kehidupan yang baru.

Ya Allah................

Jadikanlah kami pasangan

yang saling mengasihi dikala dekat saling menjaga dikala jauh,

saling mngingatkan dikala suka,

saling menghibur dikala duka,

saling menasehati dalam kesabaran dan peribadahan.

Ya Allah..................

Jadikanlah pernikahan ini indah dan penuh barokah.

Titipilah kami dengan keturunan yang berkualitas menjadi pintu Rohmah,

sumber ilmu dan hikmah,

serta pemberi rasa aman pada umat.

Ya Allah.................

Luaskan rizki kami,

rizki yang halal dan baek,

yang menentramkan bukan yang menggelisahkan,

yang penuh keberkahan bukan yang sarat tudingan.

Amien.......Ya Robbal Alamien......




Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More