Suatu ketika ada suatu pertanyaan yang membuat saya sedikit gelisah dan bertanda tanya besar banget,yaitu " Apakah benar Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk laki-laki"jika memang benar adakahn ayat al-qurana yan menjelaskan bahwa hawa itu di buat dari tulang rusuk laki-laki.
saking bingungnya saya coba-coba cari di pak dhe google,saya coba buka satu persatu halaman demi halaman web,tapi gak ada satu yang pas di hatiku,,,
tiba-tiba di grup milis ada suatu jawaban yang bikin saya setuju dengan pernyataan beliau,terima kasih ustadz.
berikut culikan pernyataan beliau.
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
183. Perempuan Dijadikan dari Tulang Rusuk?
Ada dua peristiwa yang saya pernah alami dalam hubungannya dengan perempuan
itu dijadikan dari tulang rusuk.
Peristiwa yang pertama ialah tatkala saya akan ke p. Jawa sebagai
ibnussabil. Seperti biasanya pada waktu itu jika ada yang akan pergi jauh
(Jawa dianggap sudah jauh), berkumpullah sanak keluarga. Adik bungsu kakek
saya memberi nasihat: "Hai cucuku dengarlah nasihat ini untuk bekalmu.
Engkau akan pergi ke rantau jauh. Senantiasalah ingat kepada Allah SWT.
Kalau engkau berdiri di sisi yang benar, janganlah gentar menghadapi bahaya,
jangan mundur, lebih-lebih lagi jangan menghadapkan punggungmu kemudian
melarikan diri. Di rantau itu jauh tempat berlari, rumahmu di seberang laut.
Bawalah badik ini untuk mengganti tulang rusukmu. Dengan badik ini tulang
rusukmu akan lengkap, supaya engkau menjadi laki-laki seutuhnya!"
Perisitiwa yang kedua. Pada tanggal 24 Juni 1995 dalam rangka Milad (Dies
Natalis) Universitas Muslim Indonesia saya mendapat amanah untuk membawakan
Orasi Ilmiyah, yang berjudul Metode Pendekatan Satu Kutub Dalam Mengkaji
Ayat Qawliyah dan Ayat Kawniyah (Suatu Upaya Strategis Dalam Membina
Sumberdaya Manusia yang Berkualitas, yang Ululalbab).
Sehabis mengorasi dalam menuju ke kantor pimpinan Fakultas Hukum untuk
mencicipi hidangan, saya berjalan berdampingan dengan Drs K.H.Muhammad Ahmad
Sekretaris Koordinator Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta (Kopertais) yang
menghadiri Milad UMI mewakili Kopertais. Ia mengemukakan bantahan sehubungan
pernyataan saya dalam orasi itu. Saya mengatakan dalam orasi itu bahwa Sitti
Hawa tidaklah dijadikan dari tulang rusuk Adam. "Kalau Hawa tidak dijadikan
dari tulang rusuk Adam, lalu bagaimana cara menafsirkan ayat Alladziy
Khalaqakum min Nafsin Wa-hidatin?", demikian sanggahanannya. Saya berjanji
kepadanya akan menjawab bantahannya itu dalam kolom yang saya asuh ini,
karena saya pikir tentu banyak yang sependapat dengannya. Dua hari kemudian
Ir Zulkifli Manguluang, Pembantu Dekan III Fakultas Teknik UMI, yang juga
menjadi Sekretaris Panitia Milad UMI mengemukakan kepada saya bahwa
dosen-dosen agama di UMI banyak yang tidak sependapat dengan saya tentang
ucapan saya bahwa Sitti Hawa tidaklah dijadikan dari tulang rusuk Adam.
Supaya jelas tentang bantahan itu saya kutip dari bagian orasi saya: Guru
saya Allahu yarham DR S.Majidi mengajarkan saya bahwa salah satu kriteria
untuk shahihnya sebuah Hadits di samping sanadnya, perlu pula kriteria lain
untuk mengujinya, yaitu materinya, tidak boleh menambah materi Al Quran,
karena sesungguhnya fungsi Hadits dan Sunnah Rasul adalah penjelasan dan
pedoman operasional ayat-ayat Al Quran. Karena dalam Al Quran tidak ada satu
ayatpun yang menyebutkan bahwa perempuan itu dijadikan dari tulang rusuk,
itu artinya menambah materi Al Quran.
Adapun lengkapnya ayat yang dikemukakan H.Muhammad Ahmad itu seperti
berikut:
-- Ya-ayyuha nNa-su Ittaquw Rabbakumu Lladziy Khalaqakum min Nafsin
Wa-hidatin wa Khalaqa minha- Zawjaha- wa Batstsa minhuma- Rija-lan Katsiyran
wa Nisa-an (S.AnNisa-', 1). Hai sekalian manusia bertaqwalah kepada Maha
Pengaturmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya
menciptakan jodohnya dan dari pada keduanya memperkembang-biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak (4:1).
Dalam catatan kaki no.263 terjemahan AlQuran yang dikeluarkan Departemen
Agama Republik Indonesia dapat kita baca: "Maksud dari padanya menurut
jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s.
berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. Di samping itu ada pula yang
menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa ya'ni tanah yang dari
padanya Adam a.s.
diciptakan." Yang dimaksud dengan jumhur mufassirin adalah para penafsir
aliran terbanyak (main stream).
Lagi pula melihat ayat (4:1) kalau ditanyakan: "man hiya Nafsun Wahidah wa
man huwa Zawjuhaa?", tentu tidaklah ditujukan kepada Adam, karena Adam
adalah mudzakkar (gender laki-laki) padahal Nafsun Wahidah adalah muannats
(gender perempuan) dan pasangannya adalah muannats, sedangkan Zawjun
mudzakkar. Sehingga ini menjadi wacana pembahasan tersendiri pula. Manusia
terdiri atas tiga tataran, jasmani, nafsani dan ruhani. Yang dimaksud dengan
"Nafs(un)" dalam ayat (4:1) adalah tataran nafsani dari Adam, yaitu "diri"
atau "jiwa" Adam. Sehingga Sitti Hawa yang diciptakan "min Nafsin Wahidatin"
itu adalah majazi (metaforis). Artinya Sitti Hawa itu adalah "belahan jiwa"
dari jiwa Adam. Artinya suami isteri itu seyogianya merupakan satu jiwa.
Dalam metode pendekatan seperti yang saya tawarkan dalam orasi saya itu,
dikemukakan bahwa hasil pengamatan ditafsirkan. Penafsiran membuahkan teori.
Teori adalah hasil pemikiran manusia, dan itu perlu diragukan, artinya belum
tentu benar. Jadi menururt Metode Pendekatan Satu Kutub, harus diujicoba
dengan jalan memperhadapkannya pada sumber informasi, yaitu ayat Qawliyah
dan Kawniyah. Apabila diaplikasikan metode tersebut dalam penafsiran
(S.AnNisa-', 1), maka tahap yang bersifat status quo di antara kedua
penafsiran yang berbeda itu perlu diselesaikan dengan menembus status quo ke
tahap berikutnya yaitu menguji coba kedua penafsiran itu dengan ayat
Kawniyah. Menurut ayat Kawniyah jumlah tulang rusuk laki-laki yang sebelah
kanan sama banyak dengan jumlah yang sebelah kiri. Apabila Sitti Hawa
dijadikan dari salah satu tulang rusuk Adam, maka tentu ada satu tulang
rusuk Adam yang berkurang di sebelah kanan atau sebelah kiri, yang akan
menurun menjadi warisan anak cucu Adam. Jadi setelah diuji coba dengan ayat
Kawniyah, maka gugurlah teori yang pertama, artinya perempuan tidak berasal
dari tulang rusuk.
Dapat saja perempuan itu dijadikan dari tulang rusuk dalam makna yang
metaforis, yaitu bahwa perempuan itu dijadikan bersifat seperti tulang
rusuk, yaitu apabila dibiarkan akan bengkok terus dan kalau akan diluruskan
harus dengan secara lembut sebab kalau dikerasi akan patah, seperti bunyi
Hadits:
-- QAL RSWL ALLH SHLY ALLH 'ALYH W SLM ASTWSHWA BALNSAa KHYRA .-
FaaN ALMRAt KHLQT MN DHL'A - WAN A'AWJ MA FY ALDHL'A A'ALAH - FAN DZHBT
TQYMH KFRTH - WAN TRKTH LM YZL A'AWJ - FASHTWSHWA BALNSAa ( RWAH
MTFQ 'ALYH ), dibaca:
-- Qa-la rasu-luLlahi shallLa-hu 'alayhi wasallam Ishtawshu- bin nisa-i
khayran , fainnal mar.ata khuliqat min dhal'in , wain a'waju ma- fil dhil'i
a'la-hu , fain dzhabat taqiymuhu kasratuhu , wain taraktuhu lam yazil a'
waju , fashtawshu- bin nisa-i (mutafaqqun 'alayhi), artinya:
"berwasiatlah/nasihatilah kepada perempuan-perempuan kalian dengan kebaikan,
sebab mereka diciptakan dari tulang rusuk. Sesungguhnya tulang rusuk yang
paling bengkok adalah yang paling atas. Jika kalian memaksa/berkeras untuk
meluruskannya, niscaya ia akan patah. Namun jika kalian biarkan, mereka akan
senantiasa bengkok, maka berwasiatlah/nasihatilah dengan kebaikan kepada
perempuan-perempuan." (H.R. Bukhari&Muslim)
Kalau diartikan secara metaforis demikian itu, maka tentu saja Hadits itu
memenuhi kriteria tidak menambah materi Al Quran. Dan apabila Hadits itu
diartikan dengan makna metaforis, maka tentu tidak boleh dipakai untuk
menafsirkan S.AnNisa-',1 dengan mengatakan bahwa Hawa itu dijadikan dari
tulang rusuk Adam. Sebab jika demikian berarti Hadits itu difungsikan
menambah materi Al Quran, berhubung dalam Al Quran tidak ada disebutkan
bahwa perempuan itu dijadikan dari tulang rusuk.
Sesuai dengan Metode Pendekatan Satu Kutub penafsiran di atas itu harus
diuji-coba dengan merujukkannya kepada ayat-ayat yang lain. Akan dirujukkan
hasil penafsiran tidak adanya pembedaan antara laki-laki dengan perempuan
dalam kontex asal kejadiannya, akan dirujukkan pada dua ayat yang berikut:
-- Inna lMuslimiyna wa lMuslima-ti wa lMu'miniyna wa lMu'mina-ti wa
lQa-nitiyna wa lQa-nita-ti wa lSha-diqiyna wa lShadiqa-ti wa lSha-biriyna wa
lSha-bira-ti wa lKha-syi'iyna wa lKha-syi'a-ti wa lMutashaddiqiyna wa
lMutashaddiqa-ti wa lSha-imiyna wa lSha-mia-ti wa lKha-fizhiyna furuwjahum
wa lKha-fizha-ti wa lDza-kiriyna Lla-ha katsiyran wa lDza-kira-ti A'adda
Lla-hu lahum Maghfiratan wa Ajran 'Azhiyman (S.AlAhza-b, 35), artinya:
Sesungguhnya lelaki-lelaki muslim dan perempuan-perempuan muslimah
lelaki-lelaki yang mukmin dan perempuan-perempuan yang mukminah,
lelaki-lelaki yang patuh (Qa-nitiyn) dan perempuan-perempauna yang patuh
(Qanita-t), lelaki-lelaki yang benar (Sha-diqiyn) dan perempua-perempuan
yang benar (Sha-diqa-t), lelaki-lelaki yang khusyu' (Kha-syi'iyn) dan
perempuan-perempuan khusyu' (Khasyi'a-t), lelaki-lelaki yang bersedeqah
(Mutashaddiqiyn) dan perempuan-perempuan yang bersedeqah (Mutashaddiqa-t),
lelaki-lelaki yang berpuasa (Sha-imiyn) dan perempuan-perempuan yang
berpuasa (Sha-mia-t), lelaki-lelaki yang memelihara (Kha-fizhiyn)
kemaluannya dan perempuan-perempuan yang memelihara (Kha-fizha-t)
kemaluannya dan lelaki-lelaki yang banyak mengingat (Dza-kiriyn) Allah dan
perempuan-perempuan yang banyak mengingat (Dza-kira-t)-Nya, maka Allah telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar (33:35).
Ayat (33:35) memberikan penekanan atas tidak adanya pembedaan antara
laki-laki dengan perempuan, oleh karena dalam bahasa 'Arab bentuk jama'
(plural)-laki-laki sudah tercakup di dalamnya perempuan, seperti misalnya
assala-mu 'alaykum sudah tercakup di dalamnya baik laki-laki maupun
perempuan, jadi tidak perlu ditambah pula dengan 'alaykunna.
Demikian pula akan dirujukkan hasil penafsiran tidak adanya pembedaan antara
laki-laki dengan perempuan dalam konteks beban dan tanggung-jawab atas
tindak tanduknya, yaitu terhadap ayat:
-- Fa Azallahuma sySyaythanu 'Anha fa Akhrajahuma Mimma- Ka-na fiyhi wa
Qulna- hbithuw Ba'dhukum liBa'dhin 'Aduwwun wa Lakum fiy lArdhi Mustaqarrun
wa Mata-'un ilay Hiynin (S.Al Baqarah, 36), artinya: Maka keduanya
diperdayakan setan lalu keluarlah keduanya dari apa yang telah dialaminya
tadi dan Kami firmankan turunlah kamu, sebahagian menjadi musuh dari
sebahagian yang lain dan bagi kamu kediaman dan kesenangan di dunia hingga
seketika (2:36).
Ayat (2:36) menunjukkan tidak adanya pembedaan antara laki-laki dengan
perempuan dalam konteks beban dan tanggung-jawab atas tindak tanduknya,
tidak seperti yang diceritakan dalam Kitab Kejadian dari Perjanjian Lama
yang bercerita bahwa Adam ditipu setan atas pengaruh isterinya. Jelas ayat
(2:36) tersebut menunjukkan bahwa Fa Azallahuma sySyaythanu, (Maka keduanya
diperdayakan setan). Wa Lla-hu A'lamu bi shShawab.
*** Makassar, 2 Juli 1955
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
----- Original Message -----
From: "Diah Dwi Arti" <[EMAIL PROTECTED]>
To:
Sent: Wednesday, January 24, 2007 17:56
Subject: [wanita-muslimah] penciptaan hawa
> assalaamu'alaikum
>
> semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat,
> hidayah dan pertolongan-Nya kepada kita. Amiin.
> Berkenaan dengan penciptaan manusia, mohon bantuan
> saudara-saudari sekalian, benarkah hawa diciptakan
> dari tulang rusuk adam? mohon referensinya dari Quran
> dan hadits.
> Terima kasih.
>
> Wassalaamu'alaikum
>
>
>
>
____________________________________________________________________________
________
> Do you Yahoo!?
> Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
> http://new.mail.yahoo.com
>
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti [EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam
http://id.mail.yahoo.com
Re: [wanita-muslimah] penciptaan hawa H. M. Nur Abdurrahman
Re: [wanita-muslimah] penciptaan hawa arde wisben
2 comments:
Awalnya ana bingung jg ktika dihampiri prtany'n serupa,tp stlh ana baca artikel ini ana bru paham bhwsanya dlm AlQuran tdk diartikan s'orang Hawa itu trcpta dri tulang rusuk lelaki scara arti zahir.Tp trnyta arti lain dri tulang rusuk itu ialah seorg wanita yg kodratnya utk mendampingi lelaki sbg istri yg hrs taat & patuh trhdp suami dlm hal apapun slama apa yg dperintahkn suami tdk bertentangan dg norma.Tulang rusuk itu bentuknya bengkok shgg ibarat membimbing istri tdk bs dg cara paksa krn ibarat tulang itu yg dasarnya bengkok bila diluruskn dg paksa maka akn patah shgg dlm membimbing istripun hrs dg lemahlembut & kasihsayang tdk boleh dg kasar.Adapun dlm QS.4:1 mksud dari"yang satu & darinya" mnrut jumhur mufasir ialah bgian tbuh(tlg rusuk)Nabi Adam,ada jg yg mnafsirkan dri unsur yg serupa yakni tanah yg darinya Nabi Adam diciptakan.Wallahu'alam.
mar'atus sholehah rumahnya mana ya?
Post a Comment