Seorang teman menghadap guru bijak dan berkata : " Demikian kepasrahan saya pada Tuhan, sampai-sampai saya tidak pernah mengunci kendaraan saya di tempat parkir. Saya biarkan kendaraan saya dalam lindungan Tuhan."
Guru bijak menjawab : " Kembalilah keluar, kuncilah kendaraanmu menggunakan kunci ganda, Tuhan tidak akan melakukan sesuatu yang dapat kamu lakukan sendiri."
Banyak di antara kita yang malas berusaha lalu bersembunyi di balik ilmu keagamaan, dan hal itu berakibat pada merosotnya produktivitas, hidup ala kadarnya, dan mudah menyerah tidak akan menuai hal yang baik.
Banyak pula di antara kita yang mempunyai daya juang hidup sangat tinggi, seolah-olah dunia ada dalam genggamannya, sangat percaya diri dapat melakukan tantangan-tantangan berat, namun hidupnya banyak diliputi stress, banyak musuh, dan sombong. Hal ini dapat terjadi karena dihatinya tidak ada kedamaian, bila usahanya gagal ia akan menyalahkan orang lain atau pun diri sendiri.
Menurut hemat saya keduanya akan menyebabkan kita jauh dari sesuatu yang produktif.
Sesungguhnya berserah diri pada yang Kuasa adalah sikap yang sangat produktif dalam pemahaman yang sesungguhnya, sebuah perjuangan habis-habisan melakukan apapun yang bisa kita lakukan dan sekaligus menyadari adanya Kekuatan yang mengatur di luar diri manusia.
Apa yang kita hadapi sehari-hari dapat kita kelompokan dalam 3 hal, pertama hal-hal yang dapat kita kontrol, kedua hal-hal yang tidak dapat kita kontrol tapi masih dapat kita pengaruhi, dan yang ketiga adalah hal-hal di luar kontrol kita.
Bila dicermati secara mendalam, sesungguhnya hal yang dapat kita kontrol hanyalah tingkah laku kita sendiri, mungkin sebagai atasan anda mengira dapat mengkontrol bawahan, sebagai suami/istri anda dapat mengontrol pasangan, ataupun anak. Anda dapat memaksanya melakukan sesuatu yang anda perintahkan, namun di belakang anda bawahan, pasangan, ataupun anak bisa saja menjadi pembangkang, mereka hanya menurut dihadapan anda saja. Apa yang akan dilakukan mereka sesungguhnya adalah keputusan yang mereka putuskan sendiri.
Banyak hal yang sesungguhnya kita hanya dapat mempengaruhi saja, seperti anak buah ataupun atasan. Mereka hanya berada pada "lingkaran pengaruh" yang kita miliki. Kita hanya bisa memberi nasihat pada bawahan, namun bawahanlah yang harus memutuskan untuk melakukan sesuatu. Kita tidak dapat mengontrol anak kita terhindar dari perbuatan tercela, namun kita dapat mempengaruhinya dengan cara memberikan nasihat dan pendidikan yang baik. Kita tidak dapat mengontrol kenaikan gaji di tempat kita bekerja, namun kita dapat mempengaruhi kenaikan gaji kita dengan cara bekerja yang memuaskan atasan kita.
Dan yang ketiga adalah hal-hal yang berada di luar kontrol kita sekaligus berada di luar "lingkaran pengaruh" kita. Sebagai contoh adalah banjir 5 tahunan di Jakarta, kemacetan lalulintas ibu kota, krisis moneter. Semua contoh-contoh tadi adalah hal-hal di luar kontrol dan pengaruh kita sebagai manusia dan rakyat biasa.
Untuk belajar berserah pertama-tama kita harus mengelompokkan semua masalah yang menimpa kita ke dalam kategori di atas, mana yang dapat dikontrol, mana yang hanya dapat dipengaruhi, dan mana yang tidak dapat dikontrol dan sulit dipengaruhi.
Dalam pengelompokan ini kita harus berhati-hati, jangan salah mengelompokannya karena ketiga hal ini bergantung dengan kapasitas masing-masing manusia. Sebagai contoh : Masalah kemacetan lalulintas adalah hal yang tidak dapat dikontrol ataupun sulit dipengaruhi oleh seorang Badu yang bekerja sebagai sopir bajaj, namun tidak demikian halnya untuk seseorang yang menjabat sebagai seorang Gurbenur DKI ataupun Presiden RI yang dapat mengusulkan dan mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang akan memperlancar lalulintas DKI.
Dalam konsep berserah akan selalu ada sesuatu yang dapat kita usahakan secara produktif dan dinamis, berserah bukan berarti hanya duduk diam tak berdaya. Kita memang tidak dapat mengontrol harga sembako, namun kita dapat memilih gaya hidup yang ekonomis, kita memang tidak dapat mengkontrol kemacetan lalulintas, namun kita dapat berangkat lebih pagi agar tidak terlambat bekerja, kita tidak tahu bahwa kita bisa mengalami kecelakaan saat mengendarai motor, namun kita dapat memakai jaket, sepatu dan helm yang meskipun standar namun bisa sedikit menjadi alat pelindung/penolong pada saat terjadi kecelakaan dan kita memang tidak dapat menjamin penerbangan kita selamat sampai tujuan, namun kita dapat mengenakan sabuk pengaman secara benar dan berdoa pada Tuhan memohon diberi selamat sampai tujuan.
Sekarang pilihan ada di tangan kita masing-masing, saya hanya dapat berusaha mempengaruhi anda agar bersedia bertindak produktif dengan cara berjuang dan berserah diri, selebihnya terserah anda masing-masing.
Selamat mencoba bertindak produktif dengan cara berjuang dan berserah diri.
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Karya adatif SAL dari Life is Beautiful karangan Arvan Pradiansyah
1 comments:
ytest coment
Post a Comment