Lacak Kiriman Barang

BERITA TERKINI

Friday, 20 February 2009

PENCALEGAN DI MATA USTADZ MBELING


PENCALEGAN DI MATA USTADZ MBELING


Masalah politik memang tak ada habisnya untuk kita bicarakan,dari orang awam sampai orang berpendidikan,dari santri sampai ulama,dari siswa sampai mahasiswa,dari artis sampai pengemis,dari waria sampai psk, mereka tak lelah membahas dan mengomentari maslah politik,apalagi menjelang pemilu begini wah hal tersebut sangat senter dibicarakan dikalangan para caleg,partai dan para team suksesnya.
Mereka berebut perhatian rakyat dan para massa untuk mendukung mereka mencalonkan dari menjadi wakil rakyat.
Saat yang perlu kita cermati adalah para caleg yang saat ini mereka mencalonkan menjadi wakil rakyat,wakil dari kawula alit.
Baik itu dalam pilpres,pilgub dan pilkades atau dalam pil-pil apapun.Sanggupkah mereka ini mengemban amanah dari kita dari rakyat kecil ini.Kalo toh mereka tidak mampu lebih baik tidak usah memaksakan diri untuk maju dalam kancah menjadi perwakilan rakyat.
Kalo hanya ingin mencoba dan belajar yah di bangku sekolah dunk.Yang jelas bukan tempatnya pencalegan dibuat mainan atau hanya ingin coba mencoba.Berpolotik wadahnya orang profesional.
Tapi lain halnya kalo mereka ingin membuat negeri ini tambah kacau dengan melestarikan budaya korupsi,nepotisme,membodohi rakyat dengan mengaku sebagai wakilnya.Kalo ini mah perlu dipertanyakan " wakil rakyat yang mana ?"jangan maju kalo tidak bisa menyelesaikan masalah,akhirnya cuma membohongi rakyat.
Sungguh negara akan tambah merana manakala mereka yang sebenarnya tidak mampu berpolitik namun merasa mumpuni hanya modal nekad dan materi saja.Tetapi kalo memang ucapan,bathin dan perilaku bsa beriringan bersama sehingga tidak menjadikan kemunafikan,silahkan maju untuk benar-benar jadi wakil rakyat.
Kita semua sudah lelah dan jenuh dengan berbagi intrik politik yang hanya menipu secara halus.
Reformasi boleh menggema di seantero Nusantara tapi mana bukti nyata yang telah di rasakan oleh kita sebagai masyarakat?
lagi-lagi pembohongan publik,kita telah banyak membuktikan jika mereka telah berhasil duduk di kursi empuk,kursi dewan mereka lupa akan janjinya saat berkampanye.
Kemarin saya mendengar dari seorang dalang yaitu KI H MANTEB SOEDHARSONO memberikan tips cara memilih pemimpin ada empat aspek :
Sentausa,wibawa,wicaksono, dan anurogo.artinya bukan badan jasmani saja melainkan rohani harus Ora bungah yen dialem,ora sirik yen diwidodo,tidak merasa bangga hingga melalaika diri saat dipuji-puji,tidak marah dan tersinggung ketika harus dicela.Ban cide ban ciladan,tidak pernah membedakan satu dengan yang lainnya demi terwujudnya negara yang gemah ripah loh jinawi.Mumpuni ,pandai menempatkan porsi kebudayaan yang majemuk yang ada di tanah air .santun terhadap siapa pun orangnya,dilanjutkan sikap teposliro sehingga tau jati diri yang sebenarnya akan menjadikan orang tersebut bisa mengemban amanah.Sumrabah ajur ajer,mampu beradaptasi dengan siapa saja serta tidak pernah merepotkan rakyat selama menjadi pejabat.
Jika keempat syarat tersebut terpenuhi tak pelak pejabat tersebut akan banyak di cintai oleh rakyat.
Dan kita tidak akan salah pilih dalam mengemban amanah yang kita berikan pada pejabat tersebut.
Mari kita bangkit untuk membangun negri ini,membangun kepribadian negri ini,dan bangkit dari keterpurukan dan ketida berdaayaan.





0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More